Bab 101-120
Bab 101 Didikan kurang tegas
Setelah menunggu cukup lama, Billy dan yang lainnya masih berlutut di lantai, kedua lutut mereka sakit tapi tidak ada yang berani berdiri, dan tetap mempertahankan posisi berlutut!
Setelah 20 menit lebih, pintu ruangan tiba–tiba dibuka dengan kasar, Yansen menerobos masuk kedalam!
“Tuan Yansen…….”
Dexter segera menghampiri dan menyambutnya!
Mendengar Yansen sudah datang. Billy dan yang lainnya sibuk mendongakkan kepala mereka, tatapan mereka jatuh pada tubuh Yansen yang membuat mereka terkejut dan hampir pingsan!
Sangat jarang ada orang yang pernah melihat Yansen secara langsung, dan saat mereka melihatnya, aura haus darah dari tubuh Yansen membuat mereka gemetar ketakutan dalam sekejap!
Yansen tidak memperdulikan Dexter, dia langsung menjatuhkan pandangannya pada Dave!
Namun Dave mengedipkan matanya pada Yansen, dan Yansen pun tidak menghampirinya seolah tidak mengenalnya!
Yvonne dan Mona ada disini, kalau mereka sampai tahu Dave mengenal Yansen maka ayah dan ibunya Dave pasti akan tahu juga.
Yansen melihat Billy dan yang lainnya berlutut dilantai dan menoleh dengan wajah dinginnya kearah Dexter, lalu menamparinya dengan keras: “Sudah kubilang kan, jangan bertindak sembarangan dan tunggu saya !”
Dexter yang ditampari seketika bingung, sedangkan Yansen jongkok dan memapah Billy berdiri,
“Maaf, didikan saya kurang tegas, harap kalian semua dapat memaklumi….” Yansen berkata lalu melihat Dexter: “Apa yang terjadi disini?”
Dexter tidak berani merahasiakannya dan menceritakan kembali seluruh kejadian kepada
Yansen!
Saat mendengar kalau semua ini bermula dari Fitra, Yansen langsung melirik tajam kearah Fitra yang masih tersungkur dan meringkuk dilantai!
“Tuan Yansen, saya….”
Fitra dapat merasakan tatapan tajam Tuan Yansen, dia menggertakkan giginya dan berusaha berdiri untuk memberi penjelasan!
“Patahkan kaki tangannya dan lempar keluar, dia tidak lagi diizinkan menginjakkan kaki di Royal KTV…”
Yansen tidak berniat mendengarkan penjelasan Fitra, dan langsung memerintahkan bawahannya untuk mematahkan kaki tangannya Fitra dan melemparnya keluar!
Mendengar jeritan menyayat dari Fitra, Billy dan yang lainnya kembali ketakutan hingga mengompol lagi, keganasan dan kekejaman yang ditunjukkan oleh Yansen membuat mereka ketakutan hingga gemetar!
“Semuanya, masalah hari ini terjadi karena bawahan saya yang tidak dididik dengan baik, sebagai gantinya saya akan mengratiskan semua tagihan kalian hari ini, kalian kembalilah ke ruangan dan bersenang–senang lah, saya akan menyuruh orang untuk mengantarkan beberapa anggur baik untuk kalian…”
Yansen berkata sambil tersenyum.
Perubahan ekspresi Yansen yang tiba–tiba membuat Billy dan yang lainnya kebingungan, entah trik apa yang sedang dimainkan oleh Yansen!
Mereka tercengang dan berdiri diam pada tempatnya, tidak ada satu pun yang berani bergerak!
“Kalau begitu, kami berterimakasih kepada niat baik Tuan Yansen…”
Melihat tidak ada yang berani berbicara dan bergerak, Dave akhirnya buka suara.
“Sudah seharusnya, sudah seharusnya, masalah hari ini diakibatkan oleh didikan saya yang kurang tegas…”
”
Yansen berkata dengan sangat rendah hati!
Dave menarik Yvonne dan Mona yang sudah tercengang sejak tadi keluar dari ruangan Dexter dan kembali ke ruangan VIP mereka!
Billy dan yang lainnya yang melihat ini juga berjalan kembali ke ruangan mereka bagaikan mayat!
“Tuan Yansen, orang–orang ini….”
“Piak…”
Tidak menunggu Dexter menyelesaikan kalimatnya, Yansen kembali melayangkan tamparan ke wajah Dexter!
“Apa kamu tahu siapa Dave?” Setelah menamparinya, Yansen bertanya dengan dingin kepada Dexter.
Dexter menggelengkan kepalanya : “Tidak tahu!”
“Dia adalah Penguasa Kuil kita, bos langsung kita…”
Satu kalimat dari Yansen berhasil membuat raut wajah Dexter berubah pesatt
Sebagai tangan kanan dari Yansen, Dexter tentu tahu kalau Yayasan Nusantara merupakan salah satu pintu masuk menuju Kuil Naga Langit, Yansen juga pernah memberitahukan kepadanya kalau Penguasa Kuil Naga Langit sudah muncul.
Tapi bagaimana pun dia tidak menyangka kalau Dave yang tidak tampak hebat dari sisi manapun adalah Penguasa Kuil!
“Kalau…kalau begitu dia adalah orang yang memukuli Stanley?” Dexter bertanya dengan kaget.
Bab 102 Mendapat pencerahan
“Kamu kira?” Yansen menatap Dexter dengan dingin: “Kamu masih bisa bertahan hidup saat ini sudah harus bersyukur dan membakar dupa untuk berterima kasih kepada Buddha, cepat pesankan beberapa botol anggur baik dan segera kamu antarkan sendiri kesana, tapi ingat, Penguasa tidak ingin identitasnya terbongkar!”
“Baik Tuan Yansen, saya mengerti…”
Dexter yang masih gemetar bergegas pamit dan pergi untuk mengurusnya!
Saat itu, Dave dan yang lainnya sudah kembali ke ruangan VIP, suasana didalam ruangan bagaikan kuburan!
Mata mereka semua membelalak, tidak ada satu pun yang berani percaya kalau orang yang tersenyum begitu ramah kepada mereka adalah Yansen, Ketua Mafia yang terkenal akan
kesadisannya di Kota Surau!
“Piak…” Billy tiba–tiba menampari dirinya sendiri dengan kuat, dan saat merasakan rasa sakit dia bergumam: “Ini nyata, bukan mimpi, bagaimana mungkin?”
Billy tidak mempercayai kejadian tadi adalah kenyataan!
Yang lainnya juga terlihat kebingungan, tatapan mereka membelalak tak percaya!
“Da….Dave, kamu kenal dengan Yansen?”
Mona menatap Dave dengan tatapan tidak
percaya.
Ekspresi Dave tadi sama sekali tidak menunjukkan ketakutan sedikitpun, dia bahkan berani memukuli bawahan Yansen, tapi Yansen sama sekali tidak marah.
Mendengar pertanyaan Mona, seluruh orang dalam ruangan juga menjatuhkan pandangan mereka pada Dave, kalau Dave benar–benar mengenal Yansen, maka apa mereka akan berakhir baik? Mereka tadi mencaci maki dan mengutuk Dave!
“Tidak kenal!” Dave menggelengkan kepalanya!
Melihat Dave menggeleng, Mona merasa lebih bingung lagi: “Kalau kamu juga tidak mengenalnya, apa yang membuat Tuan Yansen begitu sungkan kepada kita?”
“Saya tahu, pasti Tuan Yansen mengenal Pak Billy, apa kalian tidak melihat saat Tuan Yansen masuk, dia langsung memapah Pak Billy berdiri dengan segan?” seketika ada seseorang yang berteriak!
“Benar, pasti dia mengenal Pak Billy, saya juga melihat Tuan Yansen tersenyum kepada Pak Billy!”
Karena tadi Billy sudah kehilangan muka, sekelompok orang ini juga sudah keluar dari ancaman maut, mereka tentu saja harus menemukan cara untuk mengembalikan maruber Billy, kalau
tidak saat bekerja nanti mereka pasti akan dipersulit!
“Billy, apa yang sebenarnya terjadi? Kamu sebenarnya kenal atau tidak dengan Yansen?”
Mona yang kebingungan mulai mendesak.
Kalau Billy mengenal Yansen, itu tidak menjelaskan sikapnya diawal tadi, dia terkejut dan langsung bersujud bahkan mengompol!
Kalau dia tidak mengenal Yansen, lalu kenapa Yansen bersedia membantu keluarganya mendapatkan kembali piutang perusahaan mereka?
Dan tadi Yansen memang memapah Billy untuk berdiri dan terus meminta maaf!
Apa yang sebenarnya terjadi?
Tidak hanya Mona, yang lainnya juga sebenarnya kebingungan, alasan kenapa mereka mengapresiasi Billy tidak lebih dari untuk menyanjungnya saja!
Billy yang melihat situasi itu langsung memutar matanya lalu berkata: “Sebenarnya, saya tidak pernah bertemu dengan Yansen, hanya saja saya punya seorang teman yang mengatakan kalau dia sangat akrab dengan Yansen, mereka juga pernah makan bersama, mungkin temanku perna membahas tentang diriku dihadapan Yansen, atau memperlihatkan fotoku, makanya tadi dia langsung mengenaliku saat datang.”
Hanya itu satu–satunya cara Billy untuk menjelaskan situasi tadi, kalau tidak dia benar–benar tidak bisa menjelaskan kenapa dia sampai berlutut dan mengompol!
Setelah mendengar penjelasan Billy, mereka semua merespon bagaikan mendapat pencerahan.
Meskipun masalah sudah selesai, tapi suasana hati mereka juga sudah tidak mendukung untuk kembali bersenang–senang, mereka sudah terkejut hingga mengompol, mereka tidak mungkin bersenang–senang dengan celana mereka yang sudah basah!
Dan pada saat Billy hendak membawa mereka pulang, tiba–tiba Dexter membawa serta anak buahnya masuk kedalam ruangan VIP!
Melihat Dexter kembali datang, Billy langsung memucat dan yang lainnya juga segera melangkah
mundur!
Dexter yang melihat situasi itu segera menjelaskan: “Semuanya, maaf tadi saya sudah salah sangka, saya datang kemari untuk mengganti kerugian, disini ada 2 botol anggur Louis XIII, saya bawakan untuk kalian coba, kalau kalian memerlukan sesuatu jangan segan–segan untuk memanggilku…”
Bab 103 Belum pernah melihat dunia
Dexter menjadi sosok yang penuh rasa hormat dan mencuri pandang kearah Dave!
Dave sudah menyadari Dexter yang meliriknya, dan diam–diam melambaikan tangannya untuk menyuruh Dexter keluar!
Setelah Dexter pergi, suasana di ruangan VIP tiba–tiba meledak!
“Wah, Louis XIII, ini anggur terkenal, dengar–dengar harganya mencapai ratusan juta…”
“Saya bahkan tidak pernah bermimpi akan meminum anggur mewah seperti ini!”
“Luar biasa, ini semua berkat Pak Billy, kalau bukan karena Pak Billy kita mana bisa meminum anggur sebaik ini!”
“Saya tidak akan berani meminum anggur ini, seteguk saja sudah setara dengan gajiku selama sebulan…”
Seketika, mereka semua mengerumuni anggur Louis XIII itu dengan mata mereka yang sudah hampir terlepas dari kepala mereka, bagaimanapun mereka adalah karyawan biasa, kalau bukan karena kesempatan seperti saat ini, mungkin seumur hidup mereka tidak akan pernah merasakan anggur sebaik ini.
Mata Billy juga ikut memerah, meskipun gajinya selama sebulan mencapai belasan juta tapi dia juga tidak rela mengeluarkan ratusan juta hanya untuk sebotol anggur merah, itu terlalu boros!
Tapi Billy tidak boleh menunjukkan ekspresi yang terlalu heboh, kalau tidak dia akan kehilangan
muka!
“Sudahlah, untuk apa kalian mengerumuni anggur itu? Jangan membuat diri kalian terlihat kampungan, hanya Louis XIII saja tidak perlu dihebohkan…” Billy berkata dengan lagaknya : “Saya dan temanku itu juga sudah sering meminum anggur seperti ini, termasuk Remy Martin dll, sudah pernah saya cicipu.
Billy sedang menggunakan teman khayalannya itu untuk berlagak saat ini, karena
kemampuannya saat ini belum mencapai tahap dimana dia bisa sering meminum anggur Louis
XIII!
“Pak Billy, temanmu itu punya bisnis apa? Sepertinya dia sangat kaya ya? Koneksinya juga lua sampai bisa mengenal Yansen.
Ada seseorang yang bertanya kepada Billy.
“Ah.. temanku temanku itu.. Billy terbata–bata, ini adalah teman khayalannya, dia sedang mengarang dan tiba–tiba tidak tahu bagaimana menjawab pertanyaan mendadak itu!
Temanku itu punya bisnis ekspor impor, dia sering berada diluar
segera menjelaskant
lly yang tiba-tiba
Dengan begitu, kalau mereka ingin bertemu dengan temannya Billy, tentu akan sulit karena orangnya selalu berada di luar negeri!
Setelah mendengarnya, mereka semua langsung mengangkat dan memuji Billy dan membuatn terbang ke langit sembilan!
Setelah membuka Louis XIII, Billy menuangkannya kedalam kecil untuk semua orang kecuali Dave, dia saja belum membuat perhitungan soal Dave yang tadi melirik tajam padanya dan mengagetkannya, bagaimana mungkin dia akan mengizinkan Dave untuk minum anggur sebaik ini, satu teguknya mencapai jutaan!
Dave juga tidak mempermasalahkan hal itu, melihat sekelompok pria dewasa dengan bagian selangkangan celana yang basah sedang sibuk bersenang–senang bersama membuat Dave hampir tertawa terbahak–bahak!
“Yvonne, sudah larut, ayo kita pulang..”
Dave berkata pada Yvonne.
Yvonne melirik jam lalu mengangguk.
Billy juga tidak peduli kalau Dave pergi bersama dengan Yvonne, karena kehadiran Dave pun tidak ada artinya baginya!
“Mona, kamu juga jangan pulang terlalu malam, jangan membuat mengkhawatirkanmu..”
Sambil berjalan pergi, Dave berpesan kepada Mona!
paman Denny
Mona seketika menunjukkan raut wajah tidak senang: “Bukan urusanmu, apa kamu ayahku ? atau ibuku? Atau tetuaku? Saya mau pulang jam berapapun tidak perlu kamu urus!”
“Dave, antarkan saja pacarmu sendiri kerumahnya, pacarku tidak perlu kamu urus, kepo sekali!”
Billy mencibir pada Dave.
Dave juga tidak mengatakan apapun lagi, dia sudah mengingatkan Mona, tapi karena Mona tidak menghiraukannya, Dave pun tidak banyak bicara lagi.
Setelah Dave dan Yvonne kembali ke rumah, Melissa sedang menunggu Yvonne didepan pintu perumahan!
Saat melihat Yvonne dan Dave pulang bersama, Melissa tiba–tiba tersenyum : Yvonne, ternyata kamu pergi bersama Kak Dave ya, kenapa tidak bilang padaku, membuatku khawatir sajal
Bab 104 Meremehkan orang
“Bibi Melissa, saya yang mengajak Yvonne untuk menghadiri acara makan malam bersama reki kerja, besok saya akan membawa Yvonne untuk wawancara di kantorku…”
Dave sibuk menjelaskan kepada Melissa!
“Tidak perlu dijelaskan, kalau kamu yang membawa Yvonne, saya tidak akan khawatir, sekal*pun kalian berdua menginap diluar dan tidak pulang semalaman, saya tidak akan mengatakan sepatal katapun…”
Melissa menatap Dave dengan makna tersirat dalam matanya!
Hal itu langsung membuat Dave merasa malu, Melissa terlalu terus terang!
“Ibu, bicara apa ibu ini?” wajah Yvonne merona merah dan segera menarik Melissa masuk!
Setelah berjalan dua langkah. Yvonne berbalik dan menatap Dave sesaat, setelah kejadian tadi, cinta Yvonne kepada Dave bertambah dalam!
Keesokan paginya!
Dave membawa Yvonne pergi ke perusahaan, hanya saja meskipun sudah jam kerja, tapi tidak terlihat satu orang pun, Dave dan Yvonne akhirnya menunggu setengah jam lebih, dan baru mulai terlihat karyawan yang datang satu per satu!
Mata mereka semua berlingkaran mata hitam, sepertinya mereka pulang terlalu larut semalam dan membuat mereka terlambat bangun pagi ini!
Bahkan Billy juga baru datang setelah jam sepuluh lewat, dia melangkah masuk ke ruangannya sambil menguap, dan terduduk di kursinya sambil menyeduh teh untuk dirinya sendiri!
“Sudah jam berapa ini, apakah ini caramu bekerja?
Dave membuka pintu ruangannya dan bertanya pada Billy.
Ini adalah perusahaan milik Yuki, jadi bisa dibilang ini juga perusahaannya, mereka datang terlambat untuk bekerja, tentu saja Dave tidak senang!
Billy mengernyitkan keningnya, lalu tiba–tiba mengamuk: “Dave, kamu kira siapa kamu? Jangar lupa sayalah manajer disini, berani sekali kamu mengurusiku, urusi saja dulu dirimu sendiri,
hm…”
Saat Billy berteriak, Mona membawa Yvonne masuk: “Ada apa? Pagi–pagi sudah marah–marah
aja
“Dave ini tidak tahu diri, berani mengurusi keterlambatanku, lucu sekalil” Billy menyeringal i “Dave, tugasmu hari ini adalah menagih satu per tiga dari total piutang kita, kalau tidak berhasil
penagihnya kamu harus lembur malam ini…
Billy sedang menggunakan kekuasaannya untuk menampari Dave agar dia sadar akan posisinya, membuat Dave menyadari betapa hebatnya dia!
Dave mendengus lalu berbalik pergi, jangankan satu per tiga, Dave pasti akan menagih kembali seluruh piutang itu, dia tidak suka ada orang yang berhutang padanya!
Setelah Dave berjalan keluar, Mona meminta Billy untuk mengurus beberapa dokumen Yvonne, dan menempatkan Yvonne sebagai asistennya sendiri!
Mona terlihat sangat menyukai Yvonne.
Sebenarnya Mona juga bukan orang yang jahat, hanya saja dia memiliki sifat seorang nona muda yang suka meremehkan orang lain, tapi kalau dilihat dari perlakuan Mona kepada Yvonne, dia tidak terlihat jahat!
Setelah Billy menyelesaikan dokumen kerja Yvonne, dia bersandar pada kursinya dan tidur, mereka pulang terlalu larut semalam, dan sesampainya dirumah dia harus mencuci celananya yang basah
karena dikecinginya, dia tidur sangat larut!
Dan pada saat Billy sedang tidur, manajer utama perusahaan, Junior membuka pintu dan masuk, melihat Billy yang sedang tertidur, dia langsung mengernyitkan keningnya!
“Siapa yang berani masuk ke ruanganku tanpa mengetuk dulu?” Billy yang sedang tidur terbangun karena suara ribut, matanya belum terbuka tapi dia sudah memaki.
Di departemen pemasaran, dia adalah rajanya, dia tidak perlu takut pada siapapun!
Setelah berkata dan menyadari tidak ada yang meresponnya, Billy membuka matanya dan menemukan Junior sedang menatapnya, membuatnya terkejut dan terjatuh dari kursinya!
“Pak…..Pak Junior, Anda….Kenapa Anda kemari?”
Wajah Billy dipenuhi keterkejutan, Junior sangat jarang datang ke departemen pemasaran, entah angin apa yang meniupnya kemari hari ini!
Junior hanya melirik Billy dan tidak memarahinya, sebaliknya, dia menatap para karyawan melalui jendela ruangan, dan tatapan Junior terkunci pada Dave!
Bab 105 Menagih hutang
Pada saat ini, Yvonne sedang mencari Dave, dan sedang berdiri sangat dekat dengan Dave, melihat mereka yang begitu akrab, Junior mengernyitkan kening: “Pak Billy, siapa wanita itu?”
Billy bergegas melihat kearah Yvonne yang ditunjuk oleh Junior dan menjawab: “Pak Junior, itu adalah pacar Dave, namanya Yvonne, dia baru mulai bergabung hari ini!”
“Pacarnya Dave?” Junior tercengang!
Melihat ekspresi Junior, Billy juga ikut terkejut, dia mengangguk pelan: “Iya benar, pacarnya
Dave!”
Segera, Junior yang terkejut langsung tersenyum sinis: “Cari kesempatan untuk memotret mereka berdua saat sedang bermesraan, lalu kirimkan padaku, tapi jangan sampai ketahuan…”
“Baik!” Billy mengangguk.
Junior kemudian pergi dengan hati yang senang, sedangkan Billy merasa bingung, dia tidak tahu sejak kapan Junior mempunyai hobi semacam ini!
“Kak Dave, piutang terbanyak yang tercatat dalam tim kita saat ini adalah Pak Tantono, dia berhutang hampir 1 miliar, dan sudah berhutang selama dua tahun, sudah banyak anggota pemasaran yang pergi menagih tapi tidak ada satu pun yang berhasil menagih padanya, bahkan dengar–dengar ada seorang sales yang dilempar keluar!”
Rico yang duduk ditempat duduknya menunjuk sejumlah piutang yang tercatat didalam komputernya!
Dave melirik jam lalu mengangguk: “Kalau begitu kita datangi dia langsung, kalau pergi menagih sekarang, kita akan pulang tepat sebelum jam makan!”
“Kita pergi menagih berdua?” Rico terkejut.
“Tentu saja, kalau tidak harus membawa berapa banyak orang?” Dave tercengang!
“Kak Dave….” Rico ketakutan, wajahnya serba salah: “Kak Dave, dengar–dengar Pak Tantono ini pernah menjadi anggota mafia, dan sekarang sudah bertobat lalu membuka sebuah perusahaan. namun bawahannya masih tetap banyak, kalau kita berdua yang pergi, pasti akan dipukuli, banyak sales yang sudah dipukuli oleh mereka, bahkan katanya ada seorang sales wanita yang kesana berakhir dimainkan oleh mereka sampai hamil….”
“Kamu takut?” Dave menatap Rico dan bertanya dengan serius.
“Saya…” Rico tidak tahu harus menjawab apa, dia memang takut, tapi bertemu pelanggan semacam itu siapa yang tidak takut?
“Ini adalah pekerjaanmu, kalau kamu takut maka jangan bekerja, ada beberapa hal yang tidak akan pernah kamu ketahui sebelum kamu coba…
Selesai berkata, Dave langsung mencetak data piutang milik Pak Tantono dan berjalan keluar!
“Kak Dave….”
Melihat Dave yang beranjak pergi, Yvonne mengejarnya!
Dia tahu kalau Billy menugaskan Dave untuk menagih hutang, jadi Yvonne berniat membantu
Dave!
Sifat Dave terlalu gegabah, Yvonne takut kalau dia akan berkonflik dengan mereka!
“Kamu mau pergi menagih hutang ya?” Yvonne menyusul dan bertanya pada Dave.
“Iya!” Dave mengangguk.
“Coba saya lihat….” Yvonne mengambil data yang ada ditangan Dave dan mempelajarinya!
Mereka berdiri sangat dekat, seolah sedang berpelukan, terlihat begitu hangay!
Billy yang melihat kejadian itu dari ruangannya bergegas mengeluarkan ponselnya dan memotret mereka diam–diam, lalu mengirimkan beberapa lembar foto itu kepada Junior!
“Kak Dave, sepertinya ini sudah menjadi piutang tak tertagih, ini sudah tidak dibayarkan selama dua tahun, dan sudah ditagih berkali–kali….”
Yvonne yang melihat data itu langsung mengernyitkan keningnya!
“Ini adalah piutang dengan jumlah terbesar, sesulit apapun harus dicoba dulu!”
Dave berkata sambil tersenyum!
“Baik, kalau begitu saya akan ikut denganmu!” Yvonne mengangguk.
“Saya pergi sendiri saja, kamu tidak perlu menemaniku….”
Dave berkata dan sibuk mengibaskan tangannya.
“Sifatmu terlalu gegabah, sebaiknya saya ikut denganmu, bagaimanapun kami para wanita lebih diuntungkan dalam penagihan hutang seperti ini…”
Yvonne berkata sambil menarik lengan Dave dan berjalan keluar!
Billy yang melihat itu kembali memotret beberapa lembar foto dan mengirimkannya lagi kepada Junior
Dan daat Dave dan Yvonne berjalan keluar dari perusahaan, Rico juga menyusul Dave dan berkata “Kak Dave, kita rekan satu tim, saya tidak boleh membiarkanmu pergi sendirian, saya juga akan ikut, paling–paling kita dipukuli saja..
Bab 106 Tidak akan lari lagi kan?
Rico akhirnya mengerti dan segera menyusul, melihat Rico yang hendak pergi bersama, ekspresi lega terlihat di wajah Dave!
Dia menepuk–nepuk pundak Rico dan berkata: “Tenang saja, ada saya, kamu tidak akan dipukuli…”
Rico hanya bisa tertawa pasrah, dia menetapkan hatinya untuk menyusul Dave demi mempertahankan pekerjaannya, dia dan Dave adalah rekan satu tim, kalau Dave pergi sendiri, dan atasan sampai
mengetahui hal itu, bisa–bisa dia dipecat!
Segera, Dave dan yang lainnya berangkat menuju perusahaan Pak Tantono yang alamatnya tertera didalam data pelanggan, kantornya tidak besar, hanya dua tingkat, bahkan papan nama yang tergantung didepan pintu perusahaan sudah terlihat usang!
“Apakah perusahaan ini sudah bangkrut? Apa ada orang didalam?”
Yvonne melihat papan nama yang ada didepan pintu dan berkata dengan khawatir!
Kalau perusahaan sudah bangkrut, dan orangnya sudah kabur, maka ini akan menjadi piutang tidak tertagih!
“Ayo lihat kedalam…” Dave berkata dan langsung melangkah masuk!
Baru memasuki perusahaan, sudah terdengar suara teriakan dari orang–orang yang sedang minum dan berjudi, bahkan asap rokok juga terlihat mengepul, dan ada suara nafas yang terengah–engah!
Didalam lobi perusahaan terlihat tujuh delapan orang pria yang bertelanjang dada dengan tubuh kekar yang dipenuhi tato sedang bermain kartu dan merokok, mata mereka semua terlihat memerah!
Melihat pemandangan seperti itu, Rico langsung menyesali keputusannya, dia menarik narik lengan baju Dave dengan ringan: “Kak Dave, bagaimana kalau kita kembali lagi lain hari?”
Raut wajah Yvonne juga terlihat kurang baik, dilihat dari sisi mana pun ini tidak terlihat seperti sebuah perusahaan, lebih terlihat seperti markas preman!
“Karena kita sudah disini, bagaimanapun harus menemui bosnya terlebih dulu….”
Dave menyatakan ketidak–setujuannya.
Saat itu, ada orang yang menyadari kehadiran Dave bertiga lalu berdiri : “Kalian bertiga ada urusan apa disini?”
“Kami dari PT Damai Kimia, kami datang untuk menemui Pak Tantono..
Dave berkata dengan tenang.
“Menagih hutang?” orang itu langsung bisa menebak maksud kedatangan Dave dan yang lainnya, dia mengernyitkan keningnya dan berkata: “Kak Tantono tidak ditempat, enyahlah, jangan merusak suasana hati kami yang sedang main kartu…”
Selesai berkata, orang itu bersiap kembali melanjutkan permainan kartunya, namun baru beranjak dua langkah, tiba–tiba ada seorang gadis muda yang memakai riasan tebal dan terlihat mempesona, namun sudah kehilangan keperawanannya sebagai seorang gadis sejak lama, sedang berjalan turun!
“Vito, Kak Tantono menyuruh mereka naik keatas…
Gadis itu berkata kepada pria kekar yang menghadang Dave bertiga.
Pria kekar itu mengangguk : “Naik keatas!”
Setelah berkata pria kekar itu kembali memainkan kartunya, gadis itu melirik Yvonne–lalu bergumam: “Kalian ikut denganku…”
Dave dan yang lainnya mengikuti gadis itu keatas, Rico ketakutan hingga sekujur tubuhnya gemetaran, dia hampir pingsan saat menaiki tangga!
Saat itu, diruangan kantor dilantai dua, Pak Tantono sedang memegang sebuah cerutu, kedua kakinya terangkat diatas meja, dan dia sedang menyenandungkan sebuah lagu dengan santai, banyak tisu yang berserakan di lantai, dan udara diruangan itu sangat tidak sedap, berbau busuk dan amis, tidak perlu menebak kejadian apa yang baru saja terjadi di tempat ini!
Segera, gadis itu membawa Dave dan yang lainnya menuju ke dalam ruangan, Pak Tantono yang sedang memegang cerutu itu menjatuhkan tatapannya pada tubuh Yvonne!
“Dari PT Damai Kimia?” Pak Tantong bertanya dengan santai.
“Benar!” Dave menganggukkan kepalanya!
“Uang untuk membayar hutang kepada kalian sudah saya siapkan sejak awal…” sambil berkata, Pak Tantono mengedipkan mata kepada gadis yang membawa Dave dan yang lainnya ke ruangan dan dia pun segera membuka brankas yang ada disampingnya!
Uang kertas yang ditumpuk rapi terlihat memenuhi brankas itu, jumlahnya mungkin lebih dari 1
miliar!
Rico dan Yvonne langsung bersemangat ketika melihat sikap Pak Tantono yang begitu memuaskan, mereka tidak menyangka semuanya akan selancar ini, dan Pak Tantono tidak terlihat seperti apa yang tertulis didalam data informasinya, yang tidak mau membayar hutang dan memukuli orang yang datang menagih!
Hanya Dave yang menyeringai, dia tahu kalau Pak Tantono tidak akan membayarkan hutang in begitu saja!
Bab 107 Membayar hutang, adalah hal yang tepat untuk dilakukan
Tentu saja, setelah memperlihatkan tumpukan uang dalam brangkasnya, Pak Tantono menurunkan kakinya dari meja dan tatapannya tidak berpindah sedikitpun dari tubuh Yvonne, lalu berkata: “Saya tidak suka bernegosiasi dengan pria, kalau kalian menginginkan uangnya. boleh saja, kalian yang pria enyah dari sini, dan gadis ini tetap tinggal, saya jamin akan membayar hutangku kepada kalian…”
Yvonne yang mendengar itu langsung terkejut dan bersembunyi dibalik badan Dave.
Melihat Yvonne yang ketakutan, Pak Tantono langsung tertawa keras.
“Membayar hutang adalah hal yang tepat untuk dilakukan, siapapun yang datang menagih, harus dibayarkan kepadanya…”
Dave berkata dengan sinis!
“Hal
yang tepat untuk dilakukan?” Pak Tantono menatap Dave seolah menatap orang gila: “Kamu anak baru ya? Belum ada rekanmu yang memberitahukanmu, apa akibatnya kalau datang menagih hutang disini?”
“Sudah, tapi saya tidak percaya, jadi datang untuk memastikan…”
Dave mengangguk!
“Heh… sudah bertahun–tahun saya baru pertama kali bertemu dengan orang yang mempunyai nyali sepertimu, kalau kamu ingin memastikannya maka saya akan memenuhi permintaanmu…”
Sambil berkata, Pak Tantono melayangkan tinjunya kearah hidung Dave!
Yvonne yang ada dibalik tubuh Dave melihat Pak Tantono melayangkan tinjunya langsung menarik Dave dengan erat, dia ingin menarik Dave untuk menghindari pukulan Pak Tantoro, sedangkan Rico sibuk melangkah mundur, karena takut pukulan itu akan menyasar padanya!
Tapi Yvonne sama sekali tidak bisa menarik Dave, Dave tersenyum sinis pada Pak Tantono, dan saat tinjunya sampai didepan wajah Dave, Dave mengulurkan tangannya dan menghadang tinju Pak Tantono, dia mencengkramnya dengan erat sampai terdengar suara tulang hancur!
Pak Tantono merasa tinjunya sedang dicengkram oleh seekor harimau, segera, rasa sakit yang teramat parah menyerang Pak Tantono dan membuatnya berteriak kesakitan!
Dan gadis yang membawa Dave dan yang lainnya langsung berlari keluar untuk memanggil orang setelah melihat kejadian itu!
“Rico, kamu dan Yvonne pergi ambil uang itu, jangan lebih, ambil sebanyak hutang mereka pada perusahaan kita, jangan kurang satu sen pun…
Dave yang sedang mengendalikan Pak Tantono, berkata kepada Rico!
Rico yang
sudah ketakutan sejak tadi sudah tidak berani bergerak, malah Yvonne yang menatap Dave lalu bergegas mengambil uang dari brangkas!
Segera, 1 miliar sudah memenuhi tas mereka, Yvonne berkata dengan panik kepada Dave: “Kak Dave, uangnya
sudah saya ambil, ayo kita pergi…”
Baru saja Yvonne menyelesaikan kalimatnya, suara langkah kaki segerombolan orang sudah terdengar, pria–pria kekar yang sedang bermain kartu dibawah menerjang keatas, dan langsung menghalangi jalan keluar!
“Bajingan, cepat lepaskan Kak Tantono, beraninya kamu melukai Kak Tantono, cari mati…”
Vito melihat Dave yang sedang mengendalikan Pak Tantono langsung berteriak!
“Suruh orangmu buka jalan…”
Dave tidak memperdulikan Vito, dia perlahan mengerahkan kekuatannya dan membuat suara tulang patah kembali terdengar dari tangan Tantono!
Tantono yang sudah kesakitan sejak tadi, sudah berkeringat dingin, namun kedua matanya dipenuhi dengan api amarah, hanya saja untuk saat ini dia tidak punya cara dan hanya bisa berteriak memerintahkan: “Cepat buka jalan….”
Segera, para bawahannya membuka jalan, Dave berkata kepada Rico dan Yvonne : “Kalian berdua bawa uang itu kembali ke perusahaan….”
“Kak Dave, kamu…kamu tidak pergi bersama dengan kami?”
Yvonne bertanya–tanya.
“Kalian kembalilah dulu, saya akan menyusul…”
Dave berkata.
Yvonne menatap Dave dengan tatapan cemas, tapi dia langsung ditarik pergi oleh Rico: Ayo cepat pergi, kalau tetap disini, kita hanya akan menambah beban Kak Dave…”
Rico menarik Yvonne dan segera berlari keluar, hanya saja saat berlari keluar dari perusahaan, Yvonne tiba–tiba menyerahkan uang itu kepada Rico dan menyuruhnya membawa uang itu kembali ke perusahaan sedangkan dia akan menunggu diseberang jalan, sebelum Dave keluar, dia tidak akan merasa lega!
Setelah Rico dan Yvonne pergi, Dave mulai melepaskan cengkramannya pada Tantono!
Dan Tantono yang mendapatkan kembali kebebasannya mulai berteriak marah : “Bajingan, hari ini saya pasti akan menghabisimu…
Bab 108 Sayang sekali
Dave tidak memperdulikannya, dia malah melirik sekotak cerutu yang ada dimeja, mengambil satu batang dan mencium aromanya: “Cerutu sebagus ini, sayang sekali….”
Selesai berkata, Dave menyalakan sebatang dan menghirupnya dengan pelan dan mengepulkan asapnya dengan ekspresi yang sangat santai!
Melihat ekspresi Dave yang terlihat tidak peduli, membuat semua orang yang ada disana sangat jengkel!
“Bajingan, beraninya melukai Kak Tantono, saya pasti akan menghabisi nyawamu…”
Vito berkata dan melayangkan tinjunya kearah Dave, kekuatan tinju itu sangat besar, bahkan terdengar seperti suara yang memecahkan langit, terlihat jelas kalau Vito ini adalah seorang yang
berlatih!
Menghadapi tinju Vito yang sekuat itu, Dave terlihat tidak peduli sama sekali, dia kembali menghisap cerutu lalu mengebulkan asapnya Vito yang sedang menerjang kearahnya!
Awalnya Vito yang menyerang dengan cepat dengan tinjunya, seolah dihipnotis oleh asap yang dikebulkan oleh Dave, dia seketika tidak bergerak, dan tinjunya hanya berjarak beberapa sentimeter lagi menuju Dave!
Seketika, semua orang yang melihat kejadian itu seolah tidak percaya, dan pada saat itu, Dave mengeluarkan tendangannya dan langsung menghempaskan Vito, dia terlempar keluar dari ruangan kantor dan tersungkur dilantai dengan keras!
“Vito….”
Raut wajah Tantono seketika berubah, dia bergegas berlari keluar untuk memeriksa, perlu diketahui kalau Vito adalah petarung terbaik yang dia miliki, dia sudah berlatih kickboxing selama sepuluh tahun lebih.
Dan saat Tantono melihat Vito, dia langsung tertegun, dia melihat dada Vito sudah cekung kedalam, dan darah segar terus keluar dari mulutnya, matanya membelalak, dan tersungkur tak berdaya dilantai, entah dia masih hidup atau tidak!
“Bunuh dia, bunuh dia sekarang juga…….
Tantono mengamuk, dia belum pernah mendapatkan perlakuan seperti ini sebelumnya, dan dia sangat ingin mencabik–cabik Dave saat ini!
Setelah mendapatkan perintah, para bawahannya langsung menerjang kearah Dave!
Mereka tidak percaya, sekuat apapun Dave, tidak akan bisa mengalahkan mereka semua diruangan sekecil ini!
Cari mati….
Dave mendengus dingin dan segera sekelompok orang itu bagaikan diterpa angin topan!
Kecepatan Dave sangat kencang, mereka bahkan tidak bisa melihat bayangan Dave, dan tiba–tiba tubuh mereka sudah tersungkur di lantai!
Hanya dalam beberapa detik, semua orang yang ada di ruangan sudah tersungkur tak berdaya dilantai!
Sedangkan Dave tidak berniat menghabisi nyawa mereka, namun kaki dan tangan mereka sudah patah, dan luka mereka sangat berat!
Segera, Tantono tersontak, dan gadis yang ada disampingnya memucat, wajahnya lebih pucat daripada bedak wajahnya!
Dia tidak habis pikir, bawahannya yang sebanyak itu bisa dikalahkan begitu saja oleh seorang pemuda yang terlihat lemah.
“Kamu ini, berhutang pada siapapun sebenarnya tidak masalah, namun sial sekali kamu malah berhutang padaku, saya ini paling membenci orang yang berhutang padaku…”
Dave tersenyum sinis dan berjalan kearah Tantono!
“Siapa…..Siapa kamu? Saya berhutang pada PT Damai Kimia, bukankah kamu karyawan PT Damai Kimia?”
Tantono bertanya kebingungan pada Dave.
“Tentu saja, PT Damai Kimia adalah perusahaan milik Nona Yuki dari Keluarga Tanaka, dan Yuki adalah wanitaku, kalau begitu, bisa dibilang kamu memiliki hutang padaku kan?”
Dave berkata sambil tersenyum sepele!
“Wanitamu?” Tantono semakin kebingungan, namun segera pupil matanya membesar, dan tatapannya terlihat sangat terkejut dan ketakutan : “Kamu…kamu adalah…..”
Tantono membuka mulutnya lebar, namun karena keterkejutan dan ketakutannya, dia tidak bisa mengeluarkan sepatah katapun!
Tantono pernah menjadi anggota mafia, meskipun dia belum memenuhi syarat untuk menghadiri perjamuan yang diselenggarakan oleh Indrawan, namun dia sudah banyak
mendengar tentang rumor yang beredar, dia juga sudah mendengar tentang Dave, hanya saja dis tidak memikirkan itu sama sekali!
Mengalahkan Stanley, menjadi orang yang paling dihormati oleh Indrawan dan Yansen, ternyata adalah seorang pemuda biasa yang sedang berada dihadapannya saat ini!
Bab 109 Sangat disayangkan
Tantono tidak berani mempercayai apa yang baru didengarnya, tapi dia juga tidak bisa tidak
percaya.
Gedebuk….
Tantono tidak bisa menahan dirinya dan langsung berlutut dihadapan Dave.
“Tuan Dave, saya tidak mempunyai mata, mohon Tuan Dave ampuni saya sekali ini…”
Tantono bersudut dan memohon pengampunan!
Kalau Dave hanyalah pacarnya Yuki, dia tidak akan setakut ini, lagipula dia berani berhutang kepada Keluarga Tanaka, itu menunjukkan dia tidak terlalu takut pada mereka, meskipun Keluarga Tanaka adalah orang terkaya di Kota Surau, tapi mereka hanyalah pebisnis, kalangan mafia tidak akan pernah takut kepada mereka!
Tapi, Dave bukan hanya pacarnya Yuki yang diperkenalkan secara umum, día juga merupakan tamu kehormatannya Yansen dan Indrawan, dan mereka bukan orang yang bisa disinggung olehnya!
Melihat ekspresi Tantono, Dave hanya mencibir lalu pergi meninggalkan tempat itu!
Setelah Dave pergi, Tantono terduduk dilantai, dan celananya terlihat basah, dia mengompol!
Dave berjalan kearah jalan raya, dan sedang bersiap memanggil taksi untuk kembali ke perusahaan, namun dia melihat Yvonne yang sedang menyebrang kearahnya!
“Kak Dave……”
Melihat Dave keluar dari tempat itu dengan selamat, Yvonne bersemangat dan bergegas berlari kearahnya!
Dave yang menemukan Yvonne tidak pergi dan malah menunggunya merasa sangat tersentuh!
Namun saat Yvonne menyebrang, tiba–tiba ada sebuah mobil yang melaju dengan kecepatan tinggi kearahnya, Yvonne yang menyadari hal itu seketika tidak tahu harus berbuat apa, pikirannya kosong!
Supir yang menyadari ada orang yang sedang menyebrang juga berusaha keras untuk menghentikan mobilnya, dia menginjak pedal rem hingga ban yang bergesekan dengan tanah mengeluarkan asap dan mengeluarkan bunyi decitan!
Melihat situasi itu, Dave menarik nafas dalam satu helaan dan langsung berlari kehadapan Yvonne, kedua tangannya menahan mobil yang melaju kearah mereka dengan sekuat tenaga! Dalam sekejap, mobil itu terhenti, Yvonne berdiri linglung, kedua matanya dipenuhi rasa kaget!
“Yvonne, tidak apa–apa….”
Dave menarik Yvonne menuju ke sisi jalan!
“Buta ya! Bagaimana caramu menyebrang?”
Pengemudi mobil menurunkan kaca mobilnya dan mulai memaki, dan mengumpat dengan keras, dia juga sangat terkejut!
Dan saat Dave membawa Yvonne berjalan ke sisi jalan, pengemudi itu turun untuk memeriksa mobilnya, dan saat dia melihat jejak telapak tangan yang terukir dimobilnya, dia kaget hingga mengeluarkan keringat dingin, dan bergegas kembali ke mobilnya lalu kabur!
“Yvonne, kenapa kamu tidak kembali ke perusahaan?”
Dave bertanya dengan cemas.
Saat ini, Yvonne sudah kembali tersadar, dia tidak tahu bagaimana dia bisa menghindari tabrakan itu, dan saat Dave menanyainya, dia bergegas menjawab: “Saya khawatir padamu, makanya saya menunggu diluar, Kak Dave tidak apa–apa kan?”
Yvonne menatap Dave dengan cemas.
“Jangan khawatir, mereka hanya menggertak, dan langsung ketakutan saat digertak balik, ayo kita pulang…”
Dave memanggil taksi dan kembali ke perusahaan bersama dengan Yvonne!
Dan pada saat itu, para–karyawan departemen pemasaran sedang duduk bersama dan mendiskusikan sesuatu diam–diam!
“Bernyali sekali Dave, dia malah pergi menagih hutang kepada Pak Tantono, dia tidak tahu ya semua orang yang menagih hutang kesana selalu kembali dengan babak belur!”
“Benar, Yvonne kenapa ikut juga? Pak Tantono itu sangat genit, dia pasti akan mencabuli wanita- wanita cantik yang dilihatnya, ingat tidak sales wanita kita yang dulu, dia langsung mengundurkan diri setelah pulang menagih dari sana, dengar–dengar dia sampai hamil anaknya Pak Tantono!”
“Kita tunggu saja, Dave pasti akan kembali dengan babak belur!”
Banyak yang mulai berbisik dan mendiskusikan masalah ini, sedangkan Mona mengernyitkan keningnya dan merasa khawatir pada Yvonnel
Dia tidak mengkhawatirkan Dave, meskipun Dave dipukuli hingga cacat, dia juga tidak akan mengkhawatirkannya, tapi Yvonne hanyalah seorang gadis kecil, dia bahkan belum melihat cara kerja dunia, kalau sampai dicabuli oleh Pak Tantono, akan sangat disayangkan!
Sekarang Mona merasa sedikit menyesal, seharusnya dia melarang Yvonne dan udak mengizinkannya untuk pergi bersama Davel
Bab 110 Kamu tidak dipukuli?
“Belum waktunya pulang kerja, kalian tidak bekerja malah duduk dan bergosip, tidak mau digaji ya?”
Saat itu, Billy berjalan keluar dari ruangannya, dan meneriaki segerombolan karyawannya!
Para karyawan pun bergegas kembali ke meja masing–masing, dan ada seorang karyawan yang berkata kepada Billy: “Pak Billy, Dave dan yang lainnya pergi menagih ke tempat Pak Tantono…”
lain :
Billy yang mendengarnya tercengang, dia terlihat berbahagia diatas penderitaan orang “Bocah itu, demi membuktikan diri sendiri, bahkan rela kehilangan nyawa ya, kalau dia bisa menagih hutang Pak Tantono, saya akan meminum air toilet…”
Dan begitu perkataannya selesai, Rico terlihat kembali dengan sekujur tubuhnya yang sudah dipenuhi keringat, dan ada sebuah kantongan hitam di tangannya!
Melihat Rico kembali, Mona bergegas bertanya: “Rico, mana Yvonne?”
Rico meraih air yang ada di meja dan langsung menghabiskannya, dia menarik nafas lalu menceritakan kembali kejadian tadi!
Mereka yang mendengar kalau di kantongan hitam itu berisi 1 miliar, langsung menunjukkan ekspresi luar biasa kaget!
Billy merobek kantongan itu dan membuat setumpuk demi setumpuk uang berjatuhan ke lantai!
Seketika, raut wajah Billy menjadi sangat muram, dia tidak menyangka Dave akan berhasil menagih hutang Pak Tantono, dia tadi sudah mengatakan kalau dia akan meminum air toilet kalau Dave berhasil melakukannya, ini–benar–benar memalukan!
“Yvonne, bocah itu benar–benar terobsesi, entah apa yang dia lihat dari Dave…”
Ivanna yang mendengar kalau Yvonne tidak ikut kembali demi menunggu Dave langsung
mencibir!
Mona juga sangat mengkhawatirkan Yvonne, tidak ada seorang pun yang memperdulikan hidup matinya Dave!
Dan saat mereka sedang mengasihani Yvonne, Dave dan Yvonne melangkah masuk ke ruangan!
Melihat sekujur tubuh Dave tidak lecet sedikitpun, mereka semua sangat kaget!
“Dave, kamu tidak dipukuli?”
Billy bertanya dengan heran.
“Membayar hutang, adalah hal yang tepat untuk dilakukan, kenapa malah mereka yang memukuli ku? Mereka tidak kupukuli saja sudah bersyukur..
Dave
tersenyum sinis!
Sedangkan Mona bergegas menghampiri Yvonne : “Yvonne, kamu tidak apa–apa kan? Kenapa wajahmu pucat sekali? Lain kali kamu jangan pergi dengannya lagi…”
“Kak Mona, saya tidak apa–apa!” Yvonne tersenyum!
“Dave, karena kamu begitu handal dalam menagih hutang, kalau begitu, seluruh piutang di perusahaan ini kamu saja yang urus, itu akan menjadi tanggung jawabmu!”
Billy langsung memindahkan tanggung jawab untuk menagih hutang perusahaan kepada Dave!
Dave tidak menolak, meskipun Billy tidak memberi tanggung jawab itu kepadanya, Dave juga akan berinisiatif untuk menagih, karena bagaimanapun itu adalah uangnya!
Melihat Dave tidak menolak, Billy merasa heran, tapi didalam hatinya merasa sangat senang, kalau seluruh hutang itu bisa ditagih oleh Dave, maka sebagai manajer departemen pemasaran, dia juga akan diuntungkan!
Siang itu, direstoran makanan barat dekat kantor PT Damai Kimia!
Junior terlihat sedang duduk di meja dekat jendela dan menunggu seseorang dengan bahagia!
Sesaat kemudian, Yuki terlihat menenteng tasnya dan berjalan masuk ke restoran, Junior yang melihatnya sibuk melambaikan tangan padanya: “Yuki, disini…”
Yuki menghampiri, raut wajah malas terlihat diwajahnya, dia duduk dihadapan Junior: “Ada urusan apa mencariku?”
“Yuki, saya hanya merasa sudah lama tidak bertemu denganmu, jadi mengajakmu keluar untuk
makan bersama…”
Junior berkata dengan sanjungan!
“Kalau tidak ada urusan, saya pergi dulu….” Yuki berkata dan hendak berdiri!
“Ada, ada urusan…” Junior yang melihatnya sibuk menahan Yuki : “Yuki, kamu tahu perasaanku padamu, tidak pernah berubah sejak dulu, saya tidak pernah menyukai siapapun selain kamu, bisa tidak kamu….”
“Tidak bisa…” Yuki langsung menyela tanpa menunggu Junior menyelesaikan ucapannya: “Junior, saya harap kamu sadar akan statusmu sendiri, kamu hanyalah manajer yang dipekerjakan dan dibayar oleh Keluarga Tanaka, saya bisa menggantimu dengan orang lain kapan saja, sebaiknya kamu fokus saja pada pekerjaanmu, dan jangan habiskan tenagamu untuk memperhatikanku!”
Yuki berkata dengan dingin, kata–katanya sedingin es, membuat raut wajah Junior juga mulai berubah!
Bab 111 Perhatikan statusmu
“Maksudmu? Saya tidak pantas untukmu?” tanya Junior.
“Menurutmu?” Yuki bertanya balik!
Junior tiba–tiba tertawa: “Benar, saya tidak pantas untukmu, karena saya
tidak memiliki status dan kekuasaan, jadi kamu tidak mau memberiku kesempatan, tetapi kenapa kamu malah memberi kesempatan kepada seorang mantan narapidana? Apakah saya lebih buruk dibandingkan seorang mantan narapidana?”
Junior tiba–tiba terpancing suasana dan menaikkan nada bicaranya!
Melihat sikap Junior, Yuki semakin bingung : “Siapa yang kuberi kesempatan, apa ada hubungannya denganmu? Kamu juga tidak punya hak untuk menanyaiku……”
“Kamu tahu orang seperti apa Dave? Dia bukan hanya mantan narapidana, dia juga seorang playboy, dia sudah punya pacar sejak awal, apa kamu tahu? Kamu sudah dibohongi olehnya…”
Junior berkata sambil mengeluarkan ponselnya dan menunjukkan foto Dave dan Yvonne yang sedang bersama kepada Yuki!
Melihat foto itu, raut wajah Yuki semakin lama semakin muram, dan kemudian menaikkan alisnya!
Melihat raut wajah Yuki, Junior bergembira dalam hatinya, lalu mulai memanaskan suasana : “Wanita ini bernama Yvonne, dia adalah pacarnya Dave, mereka sudah kenal sejak kecil dan merupakan kekasih masa kecil, sekarang mereka bekerja bersama di perusahaan kita, dan Dave juga merupakan orang yang merekomendasikan Yvonne untuk bekerja disana!”
Yuki tidak mengatakan apapun, dia hanya menatap foto kedua orang itu dengan diam!
“Yuki, saya ini benar–benar tulus padamu, dan saya tidak pernah membohongimu, sedangkan Dave? Apa yang dia punya? Apa dia lebih hebat dariku?”
Junior terus mengutarakan isi hatinya!
Piak………
Junior baru menyelesaikan kalimatnya dan Yuki langsung melayangkan sebuah tamparan keras padanya.
Tamparan itu membuat Junior tercengang, dia menatap Yuki dengan tatapan tak percaya, dia tidak mengerti kenapa Yuki menamparinya!
“Junior, kamu berani memotret Dave diam–diam? Apa kamu merasa dengan berbuat seperti ini akan membuatku menerimamu? Kamu salah, saya percaya pada Dave, percaya kalau dia tidak akan membohongiku, kamu juga tidak perlu menunjukkan foto ini kepadaku, kamu ingin tahu apa Dave lebih hebat darimu? Saya bisa memberitahumu, kamu bahkan tidak sebanding dengan
kuku jarinya!”
Yuki meraih tasnya dan langsung pergi dari tempat itu!
Junior memegangi wajahnya yang memerah, ada cahaya menakutkan yang terbesit di matanya
“Yuki, kamu
yang
memaksaku, kamu
yang memaksaku……”
Junior menggertakkan giginya sambil mengumamkan kata–kata itu!
Setelah keluar dari restoran, kedua alis Yuki ditekuk menjadi satu!
Meski dia mengatakan kalau dia percaya pada Dave dan tidak peduli, tapi saat dia melihat Dave dan Yvonne yang tampak begitu mesra di foto itu, emosinya sudah meluap–luap!
Wanita adalah mahkluk yang sangat cemburuan, dia tidak mungkin tidak melakukan apa–apa setelah melihat pasangannya yang bermesraan dengan wanita lain!
Dia mengeluarkan ponselnya dan menelepon Dave, beberapa hari ini Yuki sibuk mengurus masalah pencarian bahan obat, jadi dia belum menghubungi Dave, tapi tidak disangka bajingan itu malah bermesraan dengan wanita lain dibelakangnya!
Saat itu Dave sedang makan bersama dengan Yvonne, Mona dan rekan lainnya, karena istirahat makan siang pendek, mereka hanya bisa mengunjungi warung yang ada didekat perusahaan!
Melihat panggilan masuk dari Yuki, Dave bergegas bangkit dan mencari tempat untuk mengangkat telepon!
“Kamu dimana?” Yuki bertanya tanpa basa–basi.
“Saya…saya dirumah!”
Dave tidak ingin Yuki tahu kalau dia bekerja diperusahaan miliknya, lagipula Dave tidak akan berlama– lama disana, setelah bahan obat dikumpulkan, dan menemukan Kuas Spiritual, dia akan menyembuhkan mata ibunya, dan tidak akan bekerja lagi
Dia akan memfokuskan diri pada latihannya, karena tanggal 15 bulan ketujuh menurut penanggalan Lunar akan segera tiba, kalau dia tidak memperkuat dirinya, dia tidak akan bisa sampai ke pulau tak bernama!
“Diruma?” Yuki mencoba menahan emosinya: “Baik, kamu berdiam diri saja dirumah!”
Selesai berkata, Yuki langsung memutuskan panggilannya!
Bab 112 Jangan bicara sembarangan
Dave yang merasa aneh dan bingung hanya bisa kembali melanjutkan makan siangnya!
Dan tidak lama setelah mereka kembali ke kantor, Dave sedang menyusun laporan piutang dan berniat mengirimkannya kepada Yansen agar Yansen membantu mengurusnya, kalau ada yang tidak bisa diurus oleh Yansen barulah dia akan turun tangan sendiri, kalau dia yang mengurus semuanya akan terlalu makan waktu!
Dan pada saat dia sedang menyusun laporan itu, tiba–tiba departemen pemasaran menjadi heboh, sekelompok karyawan tiba–tiba menatap kearah ruangan dalam dan mulai berbisik–bisik!
Dave yang penasaran juga bertanya kepada Mona: “Apa yang terjadi?”
Mona melirik Dave lalu berkata dengan dingin: “Kerjakan saja pekerjaanmu, Bu Direktur sedang ada disini, dia sangat jarang datang ke perusahaan, entah apa yang membawanya sampai kesini, dia sedang berada di ruangan Billy, pakai matamu dan lihat situasi, jangan sampai menyinggung Bu Direktur dan membuatku terseret masalah!”
“Bu Direktur?” Dave mengernyitkan keningnya: “Yuki datang kesini?”
Ucapan Dave membuat semua orang langsung menatapnya, bahkan Mona langsung memelototinya: “Kamu bosan hidup ya? Apa statusmu sampai berani memanggil Bu Direktur dengan namanya saja? Jangan menyeretku kedalam masalah….”
Mereka seketika langsung menjaga jarak dengan Dave, mereka takut kalau perkataan Dave akan menyinggung Yuki dan menyeret mereka kedalam masalah!
“Kak Dave, cepat kembali pada pekerjaanmu, jangan bicara sembarangan lagi…..”
Yvonne menarik Dave kembali ke mejanya untuk bekerja!
Pada saat itu didalam ruangan Billy, Billy yang tadi sempat minum alkohol saat makan siang tadi sedang memejamkan matanya dan bersiap untuk tidur siang sejenak, mendengar pintu ruangannya terbuka, dia juga tidak membuka matanya, karena dia tahu di departemen pemasaran ini tidak ada orang yang berani menerobos masuk kedalam ruangannya!
Dan yang berani melangkah masuk kedalam ruangannya hanyalah Mona scorang, kalau orang lain masuk tanpa mengetuk pintu terlebih dulu pasti akan dihukum olehnya!
“Mona, kebetulan sekali kamu kemari, cepat bantu saya pijat kepalaku, rasanya sakit sekali…. Billy berkata dengan matanya yang masih terpejam!
Yuki menatap Billy dengan wajah muram: “Kamu sedang menyuruhku memijat kepalamu?”
Baru saja Yuki menyelesaikan pertanyaannya, Billy langsung membuka matanya, dan saat dia melihat Yuki sedang berdiri dihadapannya dan menatapnya dengan muram, raut wajah Billy langsung memucat!
Jreng jreng….
Billy terkejut dan segera berdiri dengan panik, sampai terjatuh di lantai, Billy segera kembali berdiri sambil menahan rasa sakitnya, dia menundukkan kepalanya dengan hormat dan menghampiri Yuki: “Bu Direktur, ada….ada urusan apa Bu Direktur kemari?”
“Kalau saya tidak datang, sepertinya tempat ini akan segera kamu ubah menjadi tempat spa ya?”
Yuki menyindir dengan dingin.
“Tidak, tidak, saya tidak berani…..saya tidak berani, saya memohon pengamunan Bu Direktur….”
Billy terkejut dan segera menggelengkan kepalanya, dia sudah hampir berlutut!
Yuki juga tidak mengatakan apapun lagi, dan berjalan kebelakang meja kerjanya, Billy yang melihat situasi ini segera menarikkan kursi untuk Yuki!
Yuki duduk dan berkata pada Billy: “Panggil Dave kemari….”
“Da…..Dave?” Billy tercengang, dia tidak mengerti bagaimana Yuki bisa tahu tentang Dave? Dan untuk apa dia mencari Dave?
“Kenapa? Kamu tidak dengar?”
Yuki menaikkan sebelah alisnya!
“Oh, saya akan segera memanggilnya….”
Billy yang terkejut langsung berlari keluar!
Para karyawan yang melihat Billy keluar bergegas membubarkan diri dan kembali ke meja masing– masing dan berpura–pura bekerja, namun mata mereka terus melirik Billy, mereka ingin tahu apa yang membuat Yuki datang ke perusahaan!
Melihat Billy berjalan menuju meja Dave dan berkata: “Dave, Bu Direktur mencarimu, setelah kamu masuk kedalam, jangan berani berbicara sembarangan….”
Dave bangkit berdiri dan berjalan menuju keruangan Billy, dia tahu kalau kedatangan Yuki kali ini pasti untuk menemuinya!
“Untuk apa Bu Direktur mencari Dave?”
“Aneh sekali, apakah Bu Direktur kenal dengan Dave? Kenapa datang–datang langsung mencarinya?”
“Apa mungkin karena Dave berhasil menagih hutangnya Pak Tantono, jadi Bu Direktur datang untuk menanyainya?”
Tidak masuk akal, mengenai masalah plutang Pak Tantono, Pak Billy saja belum membuat laporan, bagaimana Bu Direktur bisa tahu?”
Para karyawan mulai berdiskusi dengan suara pelan, mereka sangat penasaran kenapa Yuki datang mencari Dave!
Bab 113 Kamu rasa saya akan percaya?
“Yvonne, Dave itu kenal atau tidak dengan Bu Direktur? Kalau tidak mengenalnya, untuk Direktur mencarinya?”
Mona bertanya dengan penasaran kepada Yvonne.
apa Bu
Bagaimanapun Yvonne dan Dave sudah kenal sejak kecil, bisa saja Yvonne mengetahui beberapa hal tentang Dave!
Tapi Yvonne mengelengkan kepalanya: “Saya juga tidak tahu, hanya saja Kak Dave baru bebas belum lama ini, sepertinya dia tidak mungkin kenal dengan orang penting seperti Bu Direktur!”
Mona juga berpikir demikian, Dave telah dipenjara selama tiga tahun, bagaimana mungkin dia mengenal Nona Yuki dari Keluarga Tanaka.
“Semoga saja si brengsek itu tidak berkata yang tidak–tidak didalam, jangan sampai menyusahkan
kita semua…..”
Mona berkata dengan cemas, entah kenapa dia selalu merasa Dave adalah orang yang tidak bisa diandalkan!
“Kak Dave tidak akan berbicara sembarangan!”
Yvonne malah sangat percaya pada Dave.
Pada saat itu di dalam ruangan kantor, Dave membuka pintu dan melangkah masuk kedalam dengan canggung!
Dave tersenyum saat melihat Yuki yang sedang duduk di kursi!
“Bukankah kamu bilang kamu sedang dirumah?”
Yuki bertanya dengan wajah dingin.
“Ah….Saya memang dirumah, sekarang saya sudah menganggap kantor seperti rumahku…”
Dave berkata sambil memutar matanya.
“Siapa Yvonne?” Yuki langsung bertanya pada intinya.
“Kalau saya bilang dia adalah adik perempuanku, apa kamu akan percaya?”
Dave menatap Yuki dan balik bertanya.
Yuki berkata dengan dingin : “Kamu rasa saya akan percaya?”
Dave tersenyum canggung, lalu menjelaskan tentang hubungannya dan Yvonne kepada Yuki Saya dan Yvonne adalah tetangga lama, dan kami tidak mempunyai hubungan seperti yang
kamu pikirkan….”
Setelah mendengar penjelasan Dave, Yuki merasa jauh lebih lega, sebenarnya dia masih sangat percaya pada Dave, hanya saja dia ingin mendengar penjelasan dari mulut Dave langsung!
“Memangnya hubungan seperti apa yang saya pikirkan? Kalian mempunyai hubungan seperti apapun tidak ada hubungannya denganku, tidak usah banyak berharap…”
Yuki memutar bola matanya, namun dalam hatinya dia sudah merasa sangat senang!
Dave juga menyadari kalau Yuki sudah tidak marah lagi, dan bertanya: “Bagaimana kamu tahu saya ada disini? Lalu bagaimana kamu tahu tentang Yvonne?”
Dave sangat penasaran, bagaimana bisa Yuki tahu kalau dia bekerja di perusahaan!
Karena bagaimanapun Dave hanyalah karyawan biasa, dan kabar tentangnya bekerja di
perusahaan tidak mungkin terdengar sampai telinga seorang direktur, kalau pekerjaannya sampai pada tahap itu, dia pasti sudah mati kelelahan!
“Bukan urusanmu!” Yuki berdiri : “Kalau kamu mau bekerja kenapa tidak memberitahuku saja, saya bisa langsung menyerahkan jabatan Direktur kepadamu, untuk apa kamu menjadi staf pemasaran, lagipula, kamu juga tidak kekurangan uang kan?”
“Saya tidak mau menjadi Direktur, atau apapun itu, saya tidak punya waktu, saya bekerja disini hanya karena permintaan orang tuaku, mereka selalu mengkhawatirkanku, saya juga sangat sibuk, saya tidak bisa lama–lama bekerja disini!”
Dave segera mengibaskan tangannya, dia tidak ingin terjerat dalam perusahaan!
“Oh iya, kenapa Paman dan Bibi tidak tinggal di vila Perumahan Bumi Indah lagi? Bukankah lingkungan disana cukup baik?”
Yuki tiba–tiba teringat kalau ayah dan ibunya Dave bersikeras meninggalkan vila Bumi Indah langsung menanyakannya.
“Saya juga tidak tahu!” Dave menggelengkan kepalanya, Dave sampai sekarang tidak tahu kenapa orang tuanya bersikeras meninggalkan Perumahan Bumi Indah dan mengatakan hal–hal itu kepadanya.
“Hanya saja saya rasa ada orang yang mengatakan sesuatu pada mereka, makanya mereka memutuskan untuk pergi!”
Setelah mendengar penjelasan Dave, Yuki seketika menyadari sesuatu: “Saya sudah tahu, pasti ini ulah Junior, keterlaluan sekali, dia kira dengan melakukan hal ini akan membuatku suka padanya, dia sudah melewati batasnya!”
“Junior?” Dave tercengang: “Manajer umum itu?
Dave sekarang juga paham, kenapa saat dia sedang wawancara, Junior tiba–tiba muncul dan memutuskan untuk menerimanya, ternyata dia sudah mengetahui identitasnya, tahu
hubungannya dengan Yuki.
Bab 114 Saya tidak ingin memberitahumu
“Benar, dia sudah lama mengejarku, tapi saya tidak menyukainya!” mata Yuki penuh dengan penghinaan saat dia sedang membicarakan Junior lalu melanjutkan perkataannya: “Bagaimana kalau saya menjelaskannya kepada Paman dan Bibi, bagaimanapun lingkungan di Perumahan Bumi Indah sangat bagus, cocok untuk orang tua!”
“Sudahlah, ayah dan ibuku juga baik–baik saja sekarang, mereka juga sering mengobrol dengan para tetangga lama, lain kali saja…..”
Dave berencana untuk membahas masalah ini setelah beberapa waktu.
Yuki mengangguk, dia mengambil tasnya dan hendak pergi, dan saat dia sampai didepan pintu, dia berbalik menoleh: “Kalau ada yang mengganggumu, jangan segan–segan untuk memberitahuku, kalau sudah tidak ada cara lain, saya akan memecat Junior…”
“Kamu rasa ada orang yang bisa menggangguku?” Dave tersenyum santai!
Yuki juga tersenyum, lalu membuka pintu dan berjalan keluar, Dave saja berani memukuli Stanley, dia begitu ahli bagaimana mungkin di kantor ini ada yang bisa mengganggunya!
Setelah Yuki berjalan keluar, Billy langsung menerobos kedalam ruangan dan bertanya pada Dave : “Dave, apa yang dibicarakan Bu Direktur denganmu?”
Dave berkata dengan dingin sambil melirik Billy: “Saya tidak mau memberitahumu…”
Selesai berkata, Dave langsung berjalan keluar dari ruangan dan membuat Billy sangat jengkel!
“Wah, Dave, jangan kira karena kamu berhasil menagih hutang kamu bisa meremehkan statusku sebagai manajermu, saya pasti akan menunjukkannya padamu…”
Billy berteriak!
Saat Dave berjalan keluar dari ruangan, seluruh orang menatapnya dan bertanya ini itu kepadanya, mereka ingin tahu apa yang dibicarakan Yuki dengan Dave, hanya saja Dave tidak menghiraukan mereka!
Di sore harinya, Dave sedang memilah daftar piutang dan mengirimkan semuanya kepada Yansen, dan meminta Yansen untuk menagih semua hutang–hutang itu!
Saat mendekati jam pulang kerja, Junior tiba–tiba muncul di departemen pemasaran dan membuat seluruh karyawan departemen pemasaran menjadi gugup, mereka takut kalau Junior akan membuat mereka lembur!
“Pak Junior…”
Billy yang melihat Junior datang bergegas menyambutnya!
Junior menyapu seisi ruangan dengan matanya, lalu tatapannya jatuh pada Dave cukup lama
kemudian berkata pada Billy: “Billy, belakangan ini kinerja departemen pemasaran cukup baik, saya berencana mentraktir kalian untuk makan malam bersama, kalian semua harus ikut, tidak boleh kurang
satu orang pun, tempatnya di Restoran Lima!”
Setelah selesai berkata Junior langsung berbalik pergi, meninggalkan Billy yang masih terdiam dalam kebingungan!
“Billy, saya tidak salah dengar kan? Pak Junior mau mentraktir kita semua untuk makan? Dan dia juga mengatakan kalau kinerja departemen pemasaran cukup baik?”
Mona yang melihat situasi itu segera menghampiri Billy dan bertanya padanya.
Billy mengangguk dengan wajah kebingungan: “Apa yang terjadi pada Pak Junior hari ini? Dia salah makan obat ya?”
Perlu diketahui kalau Junior tidak pernah sekal*pun mentraktir mereka makan, dan karena masalah piutang Billy selalu dimarahi setiap rapat, membuat dia merasa tidak tahu harus berbuat apa!
“Pak Billy, Pak Junior mau mentraktir kita makan adalah hal yang baik, kenapa Bapak malah tercengang, cepat buat pengumuman!”
Ivanna berkata pada Billy dengan semangat.
“Oh, benar benar…”
Billy segera tersadar dan bergegas mengumumkan kepada semua orang, dia takut kalau sudah jam pulang kerja, mereka akan langsung pulang.
Junior sudah berpesan, tidak boleh–kurang satu orang pun!
“Semuanya, tadi Pak Junior datang dan memuji kinerja kita, jadi dia berencana mentraktir kita semua untuk makan di Restoram Lima, semuanya harus ikut, tidak boleh absen…”
Baru saja Billy menyelesaikan perkataannya, langsung disambut oleh teriakan meriah dari para karyawan!
“Wah, Restoran Lima, luar biasa….”
“Itu restoran terbaik di Kota Surau, sudah setara dengan Hotel Sawasdee…”
“Apa yang terjadi pada Pak Junior hari ini? Dia tiba–tiba berhati nurani?”
“Saya akan segera berdandan, tidak akan membuat Pak Junior malul”
Seketika seluruh karyawan bagian pemasaran langsung bersiap–siap, terutama para karyawan wanita, mereka langsung berlari ke kamar mandi untuk berdandan!
Bab 115 Menunjukkan kinerja
“Billy, kamu harus menunjukkan kinerjamu dengan baik kali ini, kalau kamu bisa mengambil hati Pak Junior bisa saja dia memindahkanmu menjadi Manajer bagian pembelian, itu akan
sangat
baik…”
Mona mengingatkan Billy!
“Ya, tenang saja, saya pasti akan berusaha keras, agar bisa membeli rumah di Perumahan Bumi Indah untuk rumah pengantin kita…”
Billy mengangguk!
Mona yang mendengarnya langsung menunjukkan senyuman bahagia di wajahnya!
Dave yang mendengar Junior tiba–tiba ingin mentraktir mereka makan mengernyitkan keningnya, dia tahu kalau Junior pasti memanfaatkan kesempatan ini untuk melawannya.
Namun trik apapun yang digunakan Junior, Dave tidak takut sedikitpun!
Seketika, para karyawan departemen pemasaran sudah selesai bersiap–siap dan berjalan keluar dari perusahaan menuju Restoran Lima!
Karena sebagian orang datang ke kantor dengan menggunakan mobil, hanya Dave dan Yvonne yang menggunakan taksi!
“Yvonne, ayo naik…”
Mona mengemudikan mobilnya dan melambaikan tangannya kepada Yvonne!
Yvonne naik ke mobilnya dan tersenyum pada Mona: “Terimakasih banyak Kak Mona…”
“Untuk apa sungkan–sungkan, duduk yang benar ya…‘
Selesai berkata, Mona langsung menginjak pedal gasnya!
“Eh, Kak Mona, Kak Dave belum naik ke mobil…..”
Yvonne mengira kalau Mona akan sekalian mengantar Dave, tapi tidak disangka dia langsung melajukan mobilnya!
“Saya tidak mau mengantarnya, membuat kotor mobilku saja, masih banyak yang menyetir, biar dia ikut orang lain sajal”
Mona berkata dengan pedas!
Yvonne juga tidak mengatakan apapun lagi, masih banyak orang yang menyetir, Dave ikut siapa saja juga samal Text © owned by NôvelDrama.Org.
Dan pada saat Mona melaju pergi, orang–orang yang dibelakang juga ikut melajukan mobilnya melewati Dave, tidak ada seorang pun yang memberhentikan mobilnya dan mengajak Dave untuk naik ke mobil mereka.
Rico
yang mengemudikan mobil Avanza bekas juga lewat didepan Dave, awalnya dia ingin menghentikan mobilnya dan menjemput Dave, tapi Billy yang ada dibelakangnya terus menekan klaksonnya dan membuat Rico merasa terdesak!
Rico yang terus didesak hanya bisa menatap Dave dengan pasrah dan melajukan mobilnya.
Dan saat Billy melewati Dave, dia berhenti dan menurunkan kaca mobilnya lalu berkata pada Dave dengan tatapan mengejek: “Dave, lihatlah popularitasmu sendiri, begitu menjijikkan sampai tidak ada orang yang mau mengantarmu….”
Dave hanya tersenyum sinis dan tidak mengatakan apapun!
Melihat Dave tidak mengatakan apapun, Billy menjadi lebih berpuas diri lagi:/“Cepat panggil taksi, jangan lupa minta struknya dan klaim biayanya padaku besok.”
Melihat Billy yang menjadi–jadi, Dave mendengus: “Tidak perlu klaim, bisa jadi saya akan lebih dulu sampai dibanding kalian!”
“Cih, bagaimana kamu bisa sampai duluan dibanding kami? Kecuali kalau kamu terbang.”
Billy tersenyum menghina dan langsung menginjak pedal gasnya dan melajukan mobilnya dengan cepat, dia tidak mau mendengar omong kosong Dave lagi!
Setelah Billy pergi, Dave juga memusatkan energi spiritualnya pada kakinya, walaupun dia tidak bisa terbang tapi dia bisa berlari lebih cepat daripada mobil!
Dan saat Dave hendak berlari, sebuah mobil Bentley tiba–tiba berhenti didepannya, Yansen keluar dari mobil!
Dave yang melihat Yansen merasa aneh dan bertanya: “Yansen, kenapa kamu ada disini?”
“Penguasa, setelah saya menghubungi beberapa debitur, mereka terkejut dan langsung mengantarkan uang kemari tapi bagian keuangan perusahaan kalian sudah pulang, jadi tidak ada yang bisa menerima pembayaran, dan mereka memberikan uangnya kepadaku, jadi saya membawakannya kemari….
Ternyata setelah Yansen menerima daftar yang dikirimkan oleh Dave dan menelepon orang orang itu, mereka terkejut dan langsung membayarkan hutang mereka, karena bagian keuangan PT Damai Kimia sudah pulang, tidak ada yang bisa menerima pembayaran, jadi mereka segera membayarkannya kepada Yansen!
Dayo yang mendengar kalau Yansen sengaja datang kemari untuk mengantarkan uang langsung tertawa: “Tidak buru–buru, besok kamu transferkan saja ke rekening perusahaan!”
Bab 116 Aturan
“Penguasa, Anda mau kemana? Apa perlu saya antar ya?” Yansen bertanya.
“Saya mau makan di Restoran Lima, kebetulan sekali, kamu antarkan saja saya….”
Dengan seperti ini Dave tidak perlu berlari lagi, lagipula energi spiritualnya belum cukup banyak saat ini, untuk melatihnya pun tidak mudah!
“Ke restoran Lima?” Yansen tercengang: “Penguasa, itu adalah bisnis milik Geng Naga Api, Anda sudah memukuli Stanley, hati–hati mereka bisa saja membalas dendam!”
Dave tidak menyangka kalau Restoran Lima adalah bisnis milik Geng Naga Api, namun dia tidak merasa takut dan berkata dengan tenang : “Hanya kesana untuk makan, tidak aka nada masalah, kalau mereka ingin balas dendam, yang terluka pasti mereka.”
Yansen juga merasa demikian, dengan kemampuan Dave, bahkan Stanley yang merupakan pemimpin Geng Naga Api saja tidak menjadi lawannya, apalagi bawahannya yang tidak berarti itu, sama sekali bukan masalah!
Yansen membuka pintu mobil dan mempersilahkan Dave masuk, lalu melajukan mobil itu menuju Restoran Lima!
Dalam perjalanan, Billy tidak berhenti menyenandungkan lagu, hatinya merasa puas setelah melihat Dave dipermalukan, dia menjadi lebih bahagia lagi!
Namun pada saat itu, sebuah mobil melaju dengan cepat melewatinya dari samping!
“Astaga, sialan, mau mati ya.
Setelah Billy memaki, dia melihat mobil Bentley itu dan langsung terkejut dan menutup rapat mulutnya, yang bisa memiliki mobil Bentley di Kota Surau pasti bukan orang biasa, kalau sampai menyinggung mereka, dia bisa sial!
Pada saat Dave sedang menuju Restoran Lima, di dalam ruangan kantor mewah di Restoran Lima, seorang pria paruh baya dengan janggut sedang duduk di kursi!
Pria paruh baya itu memiliki bekas luka di sudut matanya, dan dia sedang memegang cerutu di tangannya, di belakang pria paruh baya itu ada empat pria kekar dengan wajah yang sanggar.chai
dingin!
Pria paruh baya itu adalah manajer Restoran Lima, Hercules, yang juga merupakan seorang master di yayasan milik Geng Naga Api, bisa menjadi pengurus Restoran Lima menunjukkan kalau Hercules sangat dipandang oleh Stanley!
Dan dihadapan Hercules, manajer utama PT Damai Kimia, Junior, juga sedang duduk disana tatapan mata Junior terasa sedikit canggung, di sampingnya terletak sebuah koper hitam, da melihat orang– orang yang ada dihadapannya membuat Junior merasa
Hercules sedang merapikan cerutunya lalu menyalakannya dan berkata: “Ada urusan apa mencariku, cepat katakan!”
“Kak Hercules, saya ingin meminta bantuan Kak Hercules untuk menghabisi seseorang….” Kata Junior.
“Apa kamu tahu aturanku?” Hercules bertanya dengan tenang.
“Tahu, tentu tahu, disini ada 1 miliar, tidak kurang satu sen pun, dan orang yang ingin saya habisi juga bukan orang penting, hanya orang biasa, tidak akan ada masalah!”
Junior berkata sambil membuka koper itu dan menunjukkan tumpukan uang yang menyilaukan!
Melihat tumpukan uang didalam koper itu, Hercules menyeringai: “Baik, berikan saja data tentang orang itu kepadaku, dalam tiga hari kamu tidak akan melihatnya lagi di dunia ini….”
“Kak Hercules, saya sudah mengajak bajingan itu untuk makan di Restoran Lima, saya harap Kak Hercules bisa mencari sebuah alasan dan menghabisinya di tempat, kalau tidak saya takut orang lain akan mencurigai saya!”
Junior takut kalau kabar tentang hilangnya Dave akan membuat Yuki mencurigai dirinya, maka dia meminta agar Hercules mencari kesempatan untuk menghabisi Dave saat makan nanti, dengan begitu Yuki tidak akan mencurigai dirinya!
“Kamu memintaku untuk membunuh di Restoran Lima?” Hercules mengernyitkan keningnya: “Kamu tahu itu akan berdampak buruk pada bisnisku……”
“Kak Hercules, setelah masalah ini selesai saya akan memberimu tambahan sebanyak 500 juta, mohon bantuannya….
Junior bergegas memohon!
“Baiklah, kali ini saya akan membantumu karena uang itu!” Hercules mengangguk: “Nanti saat- kalian makan, saya akan mengutus orang untuk kesana.”
“Terima kasih Kak Hercules, terima kasih Kak Hercules….”
Junior terus berterima kasih, dan berbalik pergi!
Saat keluar dari ruangan Hercules, cahaya dingin terlintas di mata Junior, dia menyeringai dan bergumam: “Tunggu saja Dave, kamu pasti akan mati, saya akan membuat Yuki tidak bisa
menolakku….
Bab 117 Mobil Bentley
Didepan pintu Restoran Lima, Yansen memberhentikan mobilnya dan membukakan pintu mobi
untuk Dave!
“Penguasa, saya akan menunggumu disini, kalau terjadi apa–apa, bisa langsung saya urus….”
Yansen berkata pada Dave.
Dave mengibaskan tangannya: “Tidak usah, kamu pulang saja….”
Yansen mengangguk, dia kembali ke mobil nya dan meninggalkan tempat itu!
Dan saat Yansen melajukan mobilnya meninggalkan Restoran Lima, sebuah BMW berwarna merah sampai disana, yang menyetir adalah Mona, dan Yvonne juga ada didalamnya.
Karena Mona berangkat duluan, maka dia terlebih dulu sampai dibandingkan dengan yang lain!
“Dave, barusan kamu turun dari mobil Bentley itu?”
Mona terkejut dan bertanya pada Dave.
Barusan dia melihat Dave turun dari mobil Bentley dan merasa tidak percaya, lalu saat dia melihat Dave, dia tidak bisa tidak percaya!
Dave mengangguk!
“Kak Dave, kamu naik mobil Bentley? Kalau tahu seperti itu saya akan ikut denganmu saja, saya belum pernah naik mobil Bentley….”
Yvonne yang mengetahui kalau Dave datang dengan mobil Bentley seketika bersemangat.
Namun setelah mengatakannya, dia merasa ada yang salah lalu menatap Mona dengan tatapan bersalah dan berkata dengan wajah tersenyum: “Kak Mona, saya tidak punya maksud lain, naik mobilmu juga sangat bagus…..”
“Tidak masalah!” Mona tidak memperdulikan hal itu, dia tahu kalau Yvonne tidak memiliki maksud jahat!
Hanya saja tatapan Mona melekat pada Dave, dia tidak mengerti kenapa Dave bisa naik mobil Bentley?
“Dave, mobil Bentley itu punya siapa?” Mona meneruskan pertanyaannya.
“Punya seorang teman!” Dave menjawab dengan tenang.
Kamu punya teman yang sanggup membeli Bentley?” seketika Mona menjadi sedikit tidak
tenang!
Mobil Bentley yang paling murah juga berkisar beberapa miliar, di kota kecil seperti Kota Surau, orang yang bisa membeli mobil berharga miliaran tidak banyak!
Belum sempat Dave menjawab, Billy dan yang lainnya juga sudah tiba, tujuh–delapan mobil itu berhenti di tempat parkir, lalu mereka semua menatap Restoran Lima yang ada dihadapan mereka dengan perasaan yang terkagum–kagum.
“Rico, parkir mobil bututmu ditempat lain, jangan parkir disini, memalukan kami saja…”
Billy yang baru sampai berteriak pada Rico!
Rico pasrah dan hanya bisa memindahkan mobilnya, dan Billy serta yang lainnya melangkah masuk dengan tatapan acuh tak acuh.
Baru sampai didepan pintu, mereka melihat Mona dan juga Dave, lalu terkejut
“Dave? Kamu….”
Billy menatap Dave dengan tatapan tidak percaya, dia tidak menyangka kalau Dave benar–benar sampai terlebih dahulu dibandingkan dengannya!
“Saya sudah bilang kan, saya pasti akan sampai terlebih dulu dibandingkan denganmu…”
Dave menatap Billy sambil menyeringai!
Yang lainnya juga menatap Dave dan menghela nafas!
“Dave, kamu terbang kemari ya?”
“Bajingan, apa kamu mengambil jalan pintas? Kenapa kamu bisa cepat sekali!”
“Ini benar–benar mencengangkan, bagaimana dia bisa sampai terlebih dulu dibandingkan dengan kita?”
Mereka semua menatap Dave dengan tatapan tidak percaya dan bertanya padanya.
“Kak Dave datang kemari dengan mobil Bentley…..
Yvonne mengatakan kalimat itu dengan rasa bangga.
Saat mereka mendengar kalau Dave naik Bentley untuk kemari, tentu saja mereka tidak percaya, Billy juga mendengus: “Apa dia pantas untuk menaiki mobil Bentley? Saya rasa dia saja tidak tahu bentuk mobil Bentley itu seperti apa, pasti dia menyewa taksi dan mengambil jalan pintas, hal seperti itu saja berlagak sekali!”
“Kak Dave benar–benar naik Bentley kemari, saya dan Kak Mona melihatnya….
Yvonne melihat tidak ada yang mempercayainya segera sibuk menjelaskan.
Namun Dave masih terlihat tenang, dia tidak mengatakan apapun, orang–orang seperti ini tidak mempercayai apa yang tidak mereka lihat, jadi Dave juga tidak berniat menceritakan!
Melihat Yvonne mambawa nama Mona, mereka juga menjatuhkan pandangan pada Mona lalu bertanya: “Mona, benarkah seperti itu? Dave benar–benar datang naik Bentley?”
Mona mengangguk : “Saya melihatnya turun dari mobil Bentley!”
Bab 118 Memecatmu
Melihat Mona juga berkata demikian, semua orang tidak bisa tidak percaya, Billy teringat pada mobil Bentley yang melaju melewatinya tadi!
“Dave, karena mau berlagak dan mendahuluiku, kamu sengaja menyewa sebuah mobil Bentley? Itu namanya menghabiskan uang, apa setimpal?”
Billy berkata dengan wajah murung.
Ekspresi wajah itu menunjukkan meskipun kamu datang dengan mobil Bentley, dan tiba lebih dulu daripada saya, tapi saya juga tetap meremehkan kamu!
“Mobil Bentley itu bukan mobil sewaan, itu mobil temannya Kak Dave…”
Yvonne berusaha membela Dave, dia tidak ingin Dave diremehkan oleh orang–orang itu!
“Hm, dia punya teman yang sanggup membeli Bentley? Kamu jangan polos sekali, tidak ada yang mempercayainya kecuali kamu.” Billy mencibir, dan bertanya kepada semua orang: “Apa kalian percaya?”
“Tidak percaya, burung dan ikan tidak berteman, orang miskin seperti Dave tidak mungkin punya teman yang sanggup membeli Bentley….
“Berlagak saja terus, siapa yang tidak bisa? Saya juga punya teman yang mempunyai pesawat pribadi!”
“Berlagak tapi tidak lihat–lihat status sendiri, beraninya mengatakan punya teman yang sanggup membeli Bentley!”
Seluruh orang mulai menghina Dave!
Bahkan Mona pun tidak percaya kalau Bentley tadi adalah milik temannya Dave, hanya Yvonne yang tidak meragukan Dave sedikitpun!
Melihat Dave tidak mengatakan apapun, Billy mengira kalau Dave sudah ciut, dan berkata dengan wajah sungmirah: “Ayo kita masuk, Pak Junior sudah menunggu, saya akan berterus terang dengan kalian disini, siapa yang berani membuat Pak Junior tidak senang, maka saya akan menghabisi kalian…”
Mereka segera menganggukkan kepala, dengan Billy saja mereka tidak berani, apalagi dengan Pak Junior.
Billy membawa mereka masuk dan menuju keruangan VIP yang dipesan Junior, mereka segera menata pakaian mereka dan menarik nafas sebelum akhirnya melangkah masuk.
Dan saat mereka semua sedang mengatur nafas, Dave malah membuka pintu dan langsung masuk kedalam, membuat Billy seketika menjadi marah!
Mereka juga ikut masuk, dan menemukan kalau Junior tidak berada didalam ruangan, barulah mereka merasa lega!
“Dave, dasar bajingan gila, kenapa langsung masuk begitu saja? Untung Pak Junior sedang tidak. ditempat, kalau tidak dia pasti marah!”
Billy memaki dan berteriak pada Dave!
Karyawan lain juga mulai menghujat Dave, mereka takut kelakuan Dave akan membuat mereka ikut terlibat!
Dave mencibir setelah melihat wajah kesal Billy dan yang lainnya: “Kenapa? Tidak langsung membuka pintu dan masuk, lantas harus menyembah–nyembah dulu didepan pintu? Apa leluhur kalian semuanya budak?”
Perkataan Dave membuat mereka semua seketika menjadi sangat marah, bahkan wajah Billy sudah merah seperti tomat!
“Dave, apa kamu merasa sangat hebat? Kalau sangat hebat, untuk apa bekerja, hanya seorang budak saja berani berlagak, satu kata dariku sudah bisa membuatmu enyah.”
Billy berteriak marah!
Karyawan lain juga menghujat Dave, dan meminta agar Billy memecat Dave!
Bahkan Mona juga menatap Dave dengan tatapan muram, Dave seperti anak yang sedang memaki ibunya, benar–benar membuat dia kesal!
Hanya Yvonne yang terus membela Dave: “Kak Dave tidak bermaksud seperti itu, Pak Billy jangan marah…”
Yvonne takut Dave akan kehilangan pekerjaannya, karena untuk mencari pekerjaan sebagus ini sangat sulit, lagipula fasilitasnya juga lumayan bagus!
“Kamu belum punya hak untuk memecatku….
Dave menatap Billy dan berkata dengan muram!
Dave tahu kalau Junior tidak menyetujui Billy untuk memecatnya, karena Junior memutuskan untuk mempertahankannya, dia pasti tidak akan memecatnya begitu saja!
“Apa katamu? Saya ini manajer departemen pemasaran, di departemen pemasaran hanya kata- kataku yang berlaku, kenapa saya tidak bisa memecat karyawan kecil sepertimu? Kamu kira karena Pak Junior ingin mempertahankanmu, lalu saya tidak bisa memecatmu? Saya ingin memecatmu, saya pasti akan melakukannya, di departemen pemasaran saya adalah rajanya.
Billy berteriak dengan marah kepada Davel
Bab 119 Tidak memenuhi persyaratan
Namun, setelah dia selesai berteriak, pintu ruangan tiba–tiba terbuka, Junior melangkah masuk!
Melihat Junior masuk, Billy terkejut sampai berkeringat dingin, perkataannya barusan sedikit keterlaluan, dia bahkan tidak menganggap Junior!
“Pak…. Pak Junior….” Billy gemetaran hebat, dan segera berinsiatif menarikkan kursi untuk Junior: “Pak Junior, silahkan duduk…..”
Junior duduk, dan menatap Billy: “Pak Billy, sepertinya tadi saya mendengar kalau kamu mengatakan kamulah raja di departemen pemasaran?”
Otak Billy bagaikan meledak, dia bergegas menjelaskan : “Pak Junior, tadi saya berbicara asal- asalan, semua orang tahu di perusahaan ini kamu adalah rajanya, Dave tidak mengerti aturan, dan menantangku, jadi saya sedang mendidiknya….”
“Baguslah kalau kamu tahu siapa raja yang sebenarnya….”
Junior menyeringai dan melambaikan tangannya: “Semuanya duduk!”
Dengan izin dari Junior, mereka semuanya baru berani duduk, dan Dave langsung duduk disebelahnya Junior.
Karena dia tahu taktik Junior, maka dia juga akan menemani Junior memainkan permainan ini dengan baik, dia ingin lihat taktik seperti apa yang disiapkan olehnya!
Melihat Dave langsung duduk disamping Junior, Billy kembali berteriak: “Dave, kamu tidak tahu diri ya? Tidak tahu statusmu? Apa kamu rasa tempat itu pantas untukmu?”
Kesempatan seperti in sangat langka, siapa saja ingin duduk disamping Junior, untuk mendekati Junior dan mengambil hatinya!
Sekarang Dave langsung duduk disamping Junior, ini membuat Billy merasa sangat tidak puas!
Karyawan lain menatap Dave dengan marah, Dave hanyalah seorang karyawan baru di departemen pemasaran, dia tidak punya hak untuk duduk disamping Manajer umum, bahkan mereka yang sudah lama bekerja disana pun tidak berani melakukan hal seperti itu, dua kursi disamping Junior sudah pasti harus ditempati oleh Billy dan Mona!
“Kenapa? Duduk saja harus dinilai pantas apa tidak? Apa di kursi ini tertulis saya tidak boleh duduk?”
Dave mencibir!
“Dave, kamu ini memang tidak tahu, atau sedang berpura–pura tidak tahu? Saya rasa kamu itu sengaja kan? Sengaja ingin mendekati Pak Junior? Kamu itu hanya karyawan baru, licik sekali, kursi itu sudah disediakan untuk Pak Billy!”
Ivanna berkata dengan kesal kepada Dave.
Karyawan lain pun ikut menghujat Dave dan mengatakan kalau dia ingin menjilat pada Direktur!
Tempat sebaik itu, mereka yang sudah lama bekerja saja tidak berani duduk disana, kenapa Dave malah mengambil tempat itu, mereka semua merasakan ketidak–adilan dan mulai menyalahkan Dave!
Dave menyapu scisi ruangan dan berkata dengan wajah tidak senang: “Tidak usah meluapkan kekesalan kalian padaku, kalian ingin menjilat pada siapa saya tidak peduli, tapi saya mau duduk dimana itu juga bukan urusan kalian!”
Dave langsung mendudukkan pantatnya pada kursi disamping Junior, lalu bertanya sambil tersenyum : “Pak Manajer Junior, saya duduk disini tidak membuat status Bapak terancam kan?”
Dave menatap Junior dengan tatapan memprovokasi, Junior berani mencoba mempermainkannya, Dave tentu tidak akan membiarkannya!
Mendengar nada bicara Dave terhadap Junior, Billy dan yang lainnya terkejut!
Bahkan Yvonne juga berkeringat dingin!
“Dave, bagaimana caramu berbicara pada Pak Junior?”
“Kamu? Mau membandingkan diri dengan Pak Junior? Tidak tahu malu!”
“Dave, jangan mengira Pak Junior bisa didekati sesuka hati, kamu cepat enyah saja….”
Semua orang mulai mencaci maki Dave!
Sedangkan Billy yang berkeringat dingin segera menjelaskan kepada Junior dengan gugup: “Pak Junior, otak bocah ini tidak beres, Pak Juniorjangan dimasukkan kedalam hati ya…”
Junior yang mendengar cacian mereka terhadap Dave menyeringai, lalu berkata dengan senyuman diwajahnya: “Tidak masalah, biarkan saja dia duduk disini!”
Junior berkata lalu menoleh pada Dave, dan menatapnya dalam: “Anak muda punya tempramen itu sudah seharusnya, tapi kalau terlalu keras, gampang dipatahkan….”
Ivanna berkata dengan kesal kepada Dave.
Karyawan lain
pun ikut menghujat Dave dan mengatakan kalau dia ingin menjilat pada Direktur!
Tempat sebaik itu, mereka yang sudah lama bekerja saja tidak berani duduk disana, kenapa Dave malah mengambil tempat itu, mereka semua merasakan ketidak–adilan dan mulai menyalahkan
Dave!
Dave menyapu seisi ruangan dan berkata dengan wajah tidak senang: “Tidak usah meluapkan kekesalan kalian padaku, kalian ingin menjilat pada siapa saya tidak peduli, tapi saya mau duduk dimana itu juga bukan urusan kalian!”
Dave langsung mendudukkan pantatnya pada kursi disamping Junior, lalu bertanya sambil tersenyum : “Pak Manajer Junior, saya duduk disini tidak membuat status Bapak terancam kan?”
Dave menatap Junior dengan tatapan memprovokasi, Junior berani mencoba. mempermainkannya, Dave tentu tidak akan membiarkannya!
Mendengar nada bicara Dave terhadap Junior, Billy dan yang lainnya terkejut!
Bahkan Yvonne juga berkeringat dingin!
“Dave, bagaimana caramu berbicara pada Pak Junior?”
“Kamu? Mau membandingkan diri dengan Pak Junior? Tidak tahu malu!”
Dave, jangan mengira Pak Junior bisa didekati sesuka hati, kamu cepat enyah saja….”
Semua orang mulai mencaci maki Dave!
Sedangkan Billy yang berkeringat dingin segera menjelaskan kepada Junior dengan gugup: “Pak Junior, otak bocah ini tidak beres, Pak Junior jangan dimasukkan kedalam hati ya…”
Junior yang mendengar cacian mereka terhadap Dave menyeringai, lalu berkata dengan senyuman diwajahnya: “Tidak masalah, biarkan saja dia duduk disini!”
Junior berkata lalu menoleh pada Dave, dan menatapnya dalam: “Anak muda punya tempra itu sudah seharusnya, tapi kalau terlalu keras, gampang dipatahkan…”
Bab 120 Menampari
“Terima kasih atas peringatannya, Pak Junior, saya orangnya lebih baik dipatahkan daripada membungkuk…” Dave tersenyum penuh arti!
Junior hanya tersenyum, dia tidak mengatakan apapun lagi, karena setelah ini, dia akan melihat apakah Dave akan membungkuk atau tidak….
Dave duduk di kursi itu, Billy hanya bisa dengan pasrah duduk dikursi sebelah kiri Junior, dan Mona duduk disebelah Billy!
Kedua mata Mona menatap Dave dengan kebencian, kalau bukan karena Dave, pasti dia sudah duduk disebelah Junior, kalau hari ini dia bisa menyenangkan Junior, bisa jadi Billy diangkat menjadi manajer departemen pembelian, dan dia sendiri bisa menjadi manajer departemen pemasaran!
Sekarang, dalam hati Mona penuh dengan penyesalan karena sudah memasukkan Dave ke perusahaan, kalau tahu akan seperti ini, dia tidak akan pernah merekomendasikan Dave, ini sama saja dengan menambah bebannya sendiri!
“Dave, kalau bukan karena Pak Junior, apakah kamu bisa bergabung dengan perusahaan? Apa kamu bisa duduk dan makan disini? Saya beritahu, dengan kemampuanmu itu, seumur hidup pun tidak akan bisa makan di Restoran Lima, sampah…”
Billy memaki Dave dengan wajah muram.
Ini adalah saatnya untuk Billy mengangkat dan menunjukkan kesetiaannya kepada Junior, dia tidak akan melepaskan kesempatan itu!
Piak!
Baru saja Billy selesai berkata, tiba–tiba sebuah tamparan langsung melayang ke pipinya!
Tamparan itu seketika membuat semua orang terkejut!
Semua orang menatap Billy dengan wajah linglung, sedangkan Billy membelalak tidak dia tidak menyangka Dave berani menamparinya!
percaya,
Sedangkan Junior yang duduk ditengah, mengernyitkan keningnya, Dave menampari Billy dihadapannya, benar–benar tidak menganggapnya ada disana!
“Tamparan ini hanyalah peringatan untukmu, saya tidak menghabisimu karena saya masih menghormati Paman Denny, kalau kamu berani tidak sopan padaku lagi, saya tidak akan segan- segan untuk memenggal kepalamu itu….”
Dave menatap Billy dengan dingin, tatapan matanya jelas menunjukkan hasrat membunuh!
Tatapan itu sudah membuat Billy sangat terkejut, sekujur tubuhnya gemetaran, dan membeku bagaikan es.
“Dave, kamu sudah gila ya? Kenapa memukuli Billy?”
Mona melihat Dave yang berani memukuli Billy langsung berteriak padanya!
“Dave, kamu bahkan berani memukuli Pak Billy, saya mau lihat bagaimana kamu akan berakhir!”
“Habis, habislah sudah, seorang karyawan biasa berani menampari manajer departemen pemasaran, harus dipecat….”
Karyawan lain mulai membantu Billy bersuara, menjilat pada Billy!
“Dave, sekarang juga kamu berlutut pada Pak Billy dan minta maaf, bisa saja dia memaafkanmu dan membiarkanmu tetap bekerja, kalau tidak kamu pasti akan dipecat!”
Ivanna menginstruksikan Dave!
“Kak Dave……” Yvonne menatap Dave dengan tatapan serba salah, dia juga tidak menyangka Dave berani turun tangan memukuli Billy!
“Memecatku?” Dave menyeringai: “Apa haknya? Dia belum memenuhi persyaratan untuk memecatku, Pak Junior, Direktur sedang duduk disini, dia yang hanya manajer departemen pemasaran tidak punya hak untuk berbicara!”
“Dave, persetan denganmu, saya akan menghabisimu…..”
Billy yang tadinya terkejut langsung berteriak marah, dia tidak berani menunjukkan
ketakutannya, dia juga harus bertindak seolah dia berani, kalau tidak, posisinya sebagai manajer departemen pemasaran akan diinjak oleh karyawannya!
Piak!
Billy baru saja selesai berkata dan segera menerjang kearah Dave, tapi Dave kembali melayangkan sebuah tamparan kepadanya!
Dave sangat cepat, membuat Billy tidak sempat menghinda
Tapi saat Dave memukul Billy, tatapan matanya tertuju pada Junior, tatapan mata itu begitu memprovokasi!
Hanya saja raut wajah Junior sama sekali tidak berubah!
Ditampari dua kali berturut–turut membuat Billy sangat kesal, dia langsung mengamuk dan berkata pada Dave: “Dave, saya.