Ruang Untukmu

Bab 1165



Bab 1165

Bab 1165 Kunjungan

Tidak. Kalau begini, dia mungkin akan melakukannya meskipun sedang terluka, dan saya tidak akan bisa menghentikannya. Tapi, saya juga tidak boleh mengabaikan perkataan Dokter Saka. Dia melepaskan diri dari pelukannya dan duduk di pinggir ranjang. “Saya pikir saya harus kembali ke kamar saya.”

Dia mengambil sebuah buku dari sofa dan menyerahkannya kepada pria itu. “Baca ini jika kamu tidak bisa tidur. Tenangkan dirimu. Itu akan membuat tidurmu lebih baik.”

Jadi dia hanya akan melarikan diri seperti itu?

1

Raisa lalu pergi, dan Rendra tidak bisa melakukan apapun untuk mecegahnya. Dia tidak keberatan untuk bercumbu dengannya meski dirinya tengah terluka, namun ada hal lain yang harus dipikirkan. Dia harus memastikan kali pertama wanita itu tidak terlalu buruk, atau itu mungkin akan berdampak pada penilaian wanita itu terhadapnya.

Akan buruk jadinya jika wanita itu meninggalkannya karena orang lain.

Rendra mencoba menahan hasratnya, setidaknya sampai dia lumayan sembuh.

Raisa terus terbangun sampai dirinya akhirnya tertidur sekitar pukul 1 pagi. Dia juga terangsang. dan dia kesulitan untuk tidur.

Mereka sarapan pukul sembilan pagi keesokan harinya. Sherin dan pelayannya datang pukul sepuluh pagi. Dia bahkan membawa kokinya yang biasanya untuk membuatkan sup untuk Rendra.

Raisa dan Rendra menyambut kedatangannya. Rendra berpura–pura baik–baik saja, dan Sherin juga tidak menyadari lukanya.

“Starla bilang kamu libur sehari, jadi Ibu datang kemari. Ibu membawa sesuatu yang bagus untukmu. Koki akan membuatkanmu sup,” ucap Sherin. Ada tatapan bahagia di matanya.

Putranya masih muda dan bersemangat, namun dia khawatir dirinya akan kelelahan bekerja, jadi dia menyuruh seseorang untuk membeli beberapa suplemen. Dengan suplemen itu, maksud Sherin afrodisiak, dia juga menaikkan dosisnya.

Dia bahkan juga membawa sup herbal untuk Raisa. Sherin yakin dengan kekuatan dari obat tradisional, dan dia berharap Raisa akan segera hamil.

“Oh, Ibu tidak harus melakukan ini. Maksud saya, kami bisa menyiapkan makanan untukmu.” Rendra tidak mau ibunya mengkhawatirkan dirinya. Dia akan semakin tua sekarang.

“Apalagi yang bisa Ibu lakukan selain ini? Jika kamu mencintai Ibu, kamu harus meminum sup itu sebanyak mungkin. Jangan biarkan tersisa,” ucapnya.

“Oke, Bu. Oke,” ucapnya meyakinkannya.

“Raisa, kamu juga harus meminum sup sarang burung itu sebanyak mungkin. Itu bagus untukmu,” ucapnya.

Raisa mungkin masih muda, namun dia tahu kenapa Sherin melakukan ini. Wajahnya memerah,

dan dia mengangguk. “Baiklah, Sherin.”

Sherin mencium aroma udara di sekitar sana. “Ibu mencium bau disindektan. Apa ada yang terluka?”

“Kucing itu tadi mencakar Rendra, jadi saya memberikan disinfektan di lukanya,” jawab Raisa dengan cepat.

Sherin sejenak terdiam. Oh! Oh… Saya yakin itu bukan cakaran kucing. Dia juga tidak terlalu mempedulikannya. Dia hanya ingin putranya menghabiskan sup yang dibawanya hari ini.

Makan siang disajikan beberapa saat kemudian. Ada begitu banyak makanan, dan ada dua buah panci berisi sup yang dibuat khusus untuk pasangan. Pelayan membuka tutup panci dan mengambil semangkuk sup, lalu menyajikannya untuk Rendra. Property © of NôvelDrama.Org.

Rendra pikir baunya cukup aneh, dan dia sejenak terdiam.

“Sup apa ini, Bu?”

“Sup herbal. Kamu bekerja siang dan malam setiap harinya, jadi Ibu membuatkan sup herbal yang baik untuk kesehatanmu. Supnya tidak keras. Diminum saja,” ucap Sherin dengan serius.

Rendra mulai mencicipinya. Rasanya tidak aneh. Dia bisa merasakan bahan herbal di dalamnya, namun sebenarnya supnya enak. Afrodisiak memiliki rasa yang kuat, namun berkat kemampuan koki, semuanya tersamarkan.

“Dan ini milik Anda, Nona Raisa. Silahkan dinikmati.” Pelayan menyajikan sup yang berbeda untuk Raisa. Sup sarang burung yang jernih diperindah dengan buah bidara dan gojiberi yang terlihat menggiurkan. Dia mencicipinya dan berpikir kalau rasanya enak.


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.