Ruang Untukmu

Bab 1180



Bab 1180

Ruang Untukmu

Bab 1180 Batal

Sonia melakukan segalanya agar mendapat kesempatan untuk tampil, sehingga ancaman Raisa membuatnya panik. Dia langsung berkata, “Saya tahu saya sudah membuatmu marah, tetapi bukan berarti kamu bisa melakukan ini pada saya.”

“Kamu mau minta maaf atau tidak?” tanya Raisa.

Sonia menggigit bibir. Dia menahan amarah sambil berkata, “Maafkan saya.”

Permintaan maafnya tidak tulus, tapi setidaknya pelayan itu merasa lebih baik. Rasanya senang melihat Sonia terpaksa membungkuk dan meminta maaf karena diperintah oleh Raisa. Content is © 2024 NôvelDrama.Org.

“Terima kasih, Nyonya,” dia berterima kasih pada Raisa dan kemudian berlalu.

Sonia baru saja hendak pergi, tetapi Raisa menghentikan langkahnya. “Gaunnya indah, tetapi sayang orang yang mengenakannya jahat. Menodai apapun yang mereka kenakan, bukan begitu?”

Sonia menggertakkan giginya, tetapi tidak mungkin meluapkan kemarahannya. Kemudian dia berbalik dan tersenyum. “Tentu saja. Kamu istri wakil presiden. Semua yang kamu katakan adalah benar.”

“Kamu salah. Yang saya maksud adalah kamu tidak membutuhkan gaun itu malam ini.” Raisa memang baik hati, tetapi bukan seorang pemaaf.

Dia tidak akan pernah lupa akan apa yang telah dilakukan Sonia padanya dulu saat di Kediaman Hernandar. Dia bahkan sampai memberitahu Sherin mengenai hubungannya dengan Rendra dan membuatnya pingsan. Apakah dia benar–benar mengira saya akan melupakan masalah itu?

“Apa yang kamu inginkan? Saya sudah minta maaf!” ucap Sonia kesal.

“Ke pelayan, bukan ke saya. Bukan pula ke Sherin. Kamu itu perempuan jahat. Apakah kamu pikir saya akan melepaskanmu begitu saja setelah semua yang kamu lakukan?” sindir Raisa.

Dia terlihat seperti dewi yang begitu keras saat itu.

Sonia mengira bahwa itu adalah masalah lalu di antara mereka, dan sama sekali tidak menyangka Raisa berpikiran sebaliknya. Hal ini membuatnya gugup.

“Maafkan saya. Saya meminta maaf kepadamu dan juga keluarga Hernandar. S–Saya begitu bodoh,” dia segera meminta maaf. Saya tidak akan membiarkannya menghancurkan karir piano saya.

“Minta maaf tidak akan mengubah apapun. Batalkan pertunjukanmu. Saya tidak ingin melihatmu di panggung.” Kemudian Raisa berjalan menuju toilet.

Wajah Sonia memerah karena marah. Dia tidak menduga Raisa cukup berkuasa untuk membatalkan sebuah pertunjukan yang sudah dijadwalkan.

Namun, tidak mungkin dia mundur. Banyak orang penting yang hadir malam ini. Rencananya adalah memamerkan keahlian bermain pianonya kepada mereka dan kemudian mungkin berkencan dengan salah seorang yang kaya raya dan berkuasa. Saya tidak akan mundur semudah itu.

1/2

Raisa kembali ke kursi tengah di barisan pertama setelah dari toilet. Rendra merasa dia pergi ke toilet cukup lama, maka segera bertanya, “Apakah kamu sedang tidak enak badan?”

Raisa menggeleng sambil mendekatkan tubuhnya pada Rendra. “Tadi saya bertemu Sonia. Dia ada jadwal pertunjukkan piano, tetapi saya tidak ingin melihatnya.”

Ah, saya mengerti maksudmu. Dia melambaikan tangan ke panita acara, yang bertanggung jawab pada seluruh acara ini. Orang itu segera menghampiri Rendra dan membungkuk. “Apa yang Bapak butuhkan?”

Rendra memberi perintah, “Batalkan pertunjukan Sonia Liando.”

Orang itu kemudian mengangguk tanpa ragu–ragu. “Baik. Akan segera saya lakukan.”

Di belakang panggung, Sonia mulai merasa tegang. Dia terus berjalan mondar–mandir. Bisakah Raisa benar–benar membatalkan pertunjukan saya?

Pengarah acara kemudian masuk, dan Sonia semakin menegang. “Ada apa, pak pengarah acara?”

“Nona Sonia, pertunjukanmu dibatalkan. Kemasi semua barangmu dan tinggalkan tempat ini sekarang juga.”

Sonia pucat pasi. Dia benar–benar melakukannya. Dengan pembatalan pertunjukkannya, maka namanya tercoreng. Dia mungkin akan dikeluarkan dari setiap acara besar mulai saat ini.


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.