Ruang Untukmu

Bab 281



Bab 281

Ruang Untukmu Bab 281

Leave a Comment / Ruang Untukmu / By Admin 01

Ruang Untukmu 5 mutiara Bab 281 "Sampai jumpa, Nenek buyut." ujar Jodi sambil menganggukkan kepalanya,

Melihat Frans mengantar Hana pergi, Tasya berkata pada Jodi.

"Jodi, kembalilah ke kamarmu.

Nanti akan Mama panggil." “Oke." Setelah itu, sepasang mata Jodi yang berbinar menatap Elsa.

Elsa salah tingkah dan mengalihkan pandangan ke ponselnya.

Setelah Jodi kembali ke kamarnya, Frans dan Pingkan kembali.

"Dimana Jodi?"

tanya Frans.

"Dia bermain di kamarnya." “Tasya, gaunmu bagus sekali!" ujar Pingkan, seolah mencoba untuk membuat Tasya senang.

Tapi, Tasya hanya menjawabnya dengan nada datar.

"Terima kasih." "Pingkan dan Elsa jarang ikut acara seperti ini, Tasya.

Tolong temani mereka nanti, ya." Ujar Frans, berharap keluarga mereka bisa akur.

"Tidak perlu.

Helen juga akan datang; dia akan menemaniku." ujar Elsa dengan nada angkuh, lalu menyalakan ponsel dan menghubungi Helen.

"Ayah mau bertemu Jodi." ujar Frans.

Dia sangat merindukan cucunya dan dia segera bergegas menuju kamar Jodi di lantai atas.

Saat melihat hal itu, mata Pingkan penuh dengan rasa benci.

Kalau dia tidak menguping pembicaraan Frans di rumah sakit, dia tidak akan pernah tahu kalau ternyata Frans berencana untuk mewariskan perusahaannya pada Jodi.

“Halo, Helen, kamu sudah sampai?" "Oh, sudah sampai, ya! Baguslah.

Aku akan kesana," seru Elsa dengan semangat.

Setelah itu, Elsa meraih tasnya dan berkata, "Ibu, Helen sudah datang.

Aku akan ke tempatnya sekarang."

Dia pun segera pergi.

Tasya tidak mau berada di satu ruangan dengan Elsa, jadi dia pergi ke balkon dan memainkan ponselnya.

Sedangkan Pingkan, dia duduk di sofa dan memakan kacang pistasio dan membuat rencana untuk malam ini.

Yang pertama, dia harus membuat Hana menyukainya.

Lalu, dia harus mencari calon yang bagus untuk anak perempuannya di pesta malam ini, dan yang terakhir, dia akan mengambil semua kesempatan yang datang padanya.

Jam enam malam, semua tamu berkumpul di aula pesta.

Sepuluh menit kemudian, Tasya mendapat telepon dari Elan. Exclusive content © by Nô(v)el/Dr/ama.Org.

"Makan malam sebentar lagi dimulai, Tasya.

Ajak keluargamu ikut."

"Baiklah," jawab Tasya.

"Sepertinya malam ini aku akan sibuk dan tidak bisa menemanimu dan Jodi.

Kalian jaga diri ya."

"Aku tahu.

Jangan khawatirkan kami." Tasya sendiri juga tidak ingin Elan menemani mereka.

Sepuluh menit kemudian, Frans, sambil menggandeng Jodi, dan juga Pingkan dan Tasya, tiba di aula pesta.

Malam itu, pesta dibagi menjadi tiga sesi.

Jam setengah tujuh sampai delapan malam adalah makan malam, lalu jam delapan sampai jam sembilan adalah waktu untuk para tamu mengucapkan selamat pada Hana, dan di jam sembilan sampai sepuluh malam, para tamu bebas berkeliling Vila dan menikmati pertunjukan kembang api.

Karena yang diundang ke pesta adalah rekan kerja Grup Prapanca dan teman dekat Hana, jumlah tamu yang datang kurang dari seratus orang.

Meskipun tidak banyak orang, tapi acara pesta itu begitu megah dan mewah.

Tasya melihat Helen, mengenakan gaun yang sangat mewah, berdiri di samping air mancur bersama Elsa.

Mereka saling bertatapan, seolah mereka adalah dua pihakyang saling berperang.

Rasa benci Tasya pada mereka membuat dadanya terasa sesak.

Meskipun apa yang mereka lakukan salah, Helen dan Elsa sama sekali tidak merasa bersalah.

Bahkan, mereka berdiri dengan angkuhnya.

Ketika Tasya masuk ke aula pesta, semua kursi memiliki nama yang ditulis dengan papan logam keemasan.

Saat itu Tasya sadar kalau dia tidak duduk bersama Frans, jadi dia mendekati salah satu pelayan.

"Mari saya antar ke tempat duduk Anda, nona Tasya," ujar pelayan itu.

Terkejut, ternyata pelayan itu mengajak Tasya ke area utama, dimana namanya tertulis di salah satu kursi.

Nama Elan tertulis di kursi yang ada di sampingnya.

Jantungnya serasa mau copot saat melihatnya.

Tempat duduk Jodi ada di samping kursinya.

Dan ada Nando juga di meja itu.

Pasti Elan yang mengatur tempat duduk ini.

Tapi, Tasya tidak mau duduk di tempat semewah itu.

Ada banyak bangsawan dan tamu terkemuka lainnya, dan sepertinya tidak sopan kalau dia duduk disana.

Jadi, dia memanggil manajer dan memberitahu keinginannya untuk pindah ke tempat duduk yang ada di meja Ayahnya.

Mendengar ini, manajer tersebut segera merubah tempat duduknya.

Setelah itu, Tasya duduk bersama Frans, dengan Jodi yang duduk diantara mereka berdua.

Pingkan duduk di seberang Frans, sedangkan Elsa tidak ada disana.

Dia memilih duduk bersama Helen.


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.