Tiga Harta Ayah Misterius Ternyata Seorang Bos Besar

Bab 2072



Bab 2072

Bab 2072 Lebih Penting Dariku

“Jadi, kamu memikirkan semua orang, tapi tidak memikirkanku.”

Lorenzo menatapnya dengan dingin.

10 mutiara

“Kamu tidak membutuhkan perawatanku,” Dewi berkata dengan kesal. “Kalau kamu mau pulang. pulang saja sendiri.”

“Dewi!!!” wajah Lorenzo berubah suram. “Apa maksud ucapanmu itu?”

“Maksud apanya?” Dewi tidak mau mengalah, “Aku punya urusan sendiri. Aku bukan hewan peliharaan yang bisa kamu kurung dalam kandang begitu saja. Atas dasar apa kamu harus mengatur hidupku?”

Lorenzo tidak mengatakan sepatah kata pun, hanya menatapnya dingin. Ada rasa ketidaksenangan terpancar pada matanya.

“Hm,” Pangeran Willy merasa sedikit canggung dan berusaha mengalihkan pembicaraan, “Kalau begitu, Dewi, jagalah dirimu baik–baik. Lorenzo, apa kita bisa berbincang–bincang sebentar?

“Kalau ada sesuatu, bicarakan saja di sini,” Lorenzo duduk di atas sofa, sikapnya seperti seorang pemilik rumah, “Kita semua bukan orang asing lagi, jadi bisa kamu bicarakan disini.”

“Benar juga,” Pangeran Willy melirik Dewi sekilas. Setelah memastikan kalau Dewi tidak keberatan, ia pun berkata terus terang, “Dewi baru–baru ini mengobati kakiku. Meskipun belum. lama, namun sudah terlihat hasil yang signifikan. Aku sangat berharap kalau ia dapat terus. mengobatiku….“

la terdiam sejenak, lalu kembali menatap Dewi, “Dewi, apa kamu bersedia?”

“Tentu saja. Aku sudah bilang kalau aku pasti akan menyembuhkan kakimu,” Dewi berkata dengan penuh tanggung jawab, “Aku tidak pernah mengerjakan sesuatu setengah–setengah. Ini adalah tanggung jawabku.”

“Bagus kalau begitu….” Pangeran Willy menghembuskan napas lega.

“Bagus apanya?” Lorenzo hampir kehilangan kesabarannya, “Dewi, kamu lari begitu saja di tengah hubungan kita. Apa itu tidak termasuk mengerjakan sesuatu setengah–setengah?”

Sejenak, Dewi tidak dapat menjawabnya.

Pangeran Willy juga tidak banyak bicara, hanya memandang Dewi dengan tatapan penuh harap, seolah–olah mengharapkan ia dapat mengatakan sesuatu.

“Aku akan membantumu mengurus panti asuhan. Kalau kamu merasa tidak tenang mengirim pengawal untuk menjaga mereka, kita bisa memindahkan panti asuhan ke Kota Snowy. Kita

11:17 Tue, 6 Ju

Bab 2072 Lebih Penting…

10 mutiara

bahkan bisa memindahkan mantanmu itu bersama–sama ke rumah sakit di Kota Snowy… Dengan begitu, semuanya beres, kan?”

Lorenzo langsung mengusulkan solusinya.

Pangeran Willy sedikit terkejut. Berdasarkan pemahamannya tentang Lorenzo, dengan ucapannya itu, ia sudah memberikan sebuah kelonggaran yang begitu besar.

Dapat terlihat jelas kalau Lorenzo sungguh–sungguh memerhatikan Dewi.

Dewi juga merasa begitu terkejut. Ja sama sekali tidak menyangka kalau Lorenzo akan berbicara seperti ini. Ia pun berpikir sejenak, lalu berkata, “Panti asuhan tidak perlu dipindahkan, anak- anak sudah terbiasa tinggal di sini. Kalau tiba–tiba pindah ke Kota Snowy, mereka pasti tidak akan

terbiasa.

“Kalau begitu, kamu ingin bagaimana?”

Kesabaran Lorenzo hampir habis. Ia merasa dirinya telah begitu sabar dan tulus, namun kalau Dewi masih tidak menerimanya, itu pasti karena Willy.

Pangeran Willy juga menatap Dewi, menunggu jawabannya.

“Setelah aku selesai mengurus semuanya ini, aku akan menyusulmu ke Kota Snowy,” kata Dewi setelah berpikir cukup lama, “Atau kalau kamu ada waktu senggang, kamu juga bisa datang menjengukku. Untuk sementara ini, kita jalani hubungan jarak jauh. Setelah seluruh permasalahan ini selesai, aku akan pergi menyusulmu.” NôvelDrama.Org holds © this.

Mendengar ucapannya itu, tatapan Pangeran Willy berubah suram. Sebelumnya, ia bergantung pada sebuah pengharapan bahwa, mungkin karena dirinya, Dewi tidak ingin kembali ke Kota Snowy bersama Lorenzo

Mungkin, Dewi sudah tidak ingin melanjutkan hubungannya dengan Lorenzo lagi.

Namun sekarang, ucapannya itu dengan jelas menunjukkan kalau ia masih ingin terus berhubungan dengan Lorenzo….

Hanya karena tanggung jawab yang harus dipikulnya, membuatnya tidak dapat kembali saat ini.

“Menyelesaikan masalah, kapan kamu bisa menyelesaikannya?” Lorenzo sama sekali tidak menghargainya, melainkan masih begitu marah, “Beri aku waktu pastinya.”

Dewi menatap kaki Willy, lalu berkata, “Setelah kaki Willy sembuh, aku akan kembali. Kira–kira butuh tiga bulan lagi.

“Jadi, benar semua ini karena dia,” Amarah Lorenzo pun meledak, “Pada akhirnya, aku sama sekali tidak penting bagimu. Panti asuhan, mantanmu, dan Willy, semuanya itu lebih penting

dariku!”

Tiga Harta: Ayah Misterius …


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.