Bab 2168
Bab 2168
Bab 2168 Kemampuan Terbatas
Lorenzo tidak tidur sepanjang malam. Saat memikirkan Dewi yang tidak menoleh sama sekali, hatinya seperti ditusuk benda tajam….
Tadi malam, mereka masih saling memeluk dengan sangat erat di ranjang besar ini, wanita itu meringkuk di dalam pelukannya dan gemetar seperti seekor kucing kecil…..
Tampangnya yang menggemaskan itu masih melekat di benaknya, tidak bisa dihapus.
Dia tidak mengerti, kelihatannya wanita itu sangat melekat padanya, sangat menyukainya, juga sangat senang dan patuh saat bersama dengannya….
Mengapa langsung berubah begitu membicarakan Willy???
Wanita itu bilang karena tanggung jawab dan janji, juga persahabatan yang bodoh itu.
Dia benar–benar tidak mengerti.
Mana ada persahabatan yang murni di antara pria dan wanita?
Mengenai tanggung jawab dan janji, dia lebih tidak mengerti lagi. Wanita itu hanyalah seorang gadis biasa, mengapa harus bertanggung jawab pada seorang pria, seorang Pangeran, dan sebuah keluarga???
Itu benar–benar tidak masuk akal.
Dia tidak mengerti, juga tidak mau mengerti.
Dia hanya merasa, berhubung wanita itu meninggalkannya demi pria lain, itu berarti tidak cukup mencintainya….
Jelas–jelas wanita itu tahu perjalanan kali ini sangat berbahaya, tapi tetap pergi, bahkan juga, memintanya untuk mencari wanita lain kalau dia mati, jangan menunda kebahagiaannya
Ucapan itu benar–benar sangat menyindirnya.
Baik, berhubung dia begitu keras kepala, maka biarkan dia menerima pelajaran.
Tidak mau menyerah kalau tidak benar–benar gagal. Dasar keras kepala.
Kali ini, harus membuatnya benar–benar menyerah, barulah dia tahu apa itu pelajaran!!!
Dulu Dewi selalu cuek. Saat kabur dari Denmark, dia tetap bisa tidur dengan sangat nyenyak meski ada tentara yang mengejarnya sepanjang jalan ….
Tapi kali ini, dia tidak bisa tidur.
Dia terus melihat ke luar jendela, pikirannya penuh dengan Lorenzo
Dulu dia bisa datang dan pergi dengan bebas. Meski bertengkar dengannya sampai ribut mau putus, sepertinya dia juga bisa terus keras kepala, juga tidak akan menundukkan kepala meskipun putus.
Tapi sekarang, mereka menembus satu lapisan hubungan yang lebih tinggi, sepertinya perasaan keduanya lebih mendalam….
Jauh di lubuk hatinya, dia tidak ingin pergi.
Saat berjalan keluar dari kamar itu, hatinya ragu–ragu, dia sangat berharap pria itu bisa menghentikannya, lalu keduanya duduk dan berbicara dengan baik…..
Tapi, pria itu tidak melakukannya.
Pria itu memperingatkannya dengan nada mengancam.
Dia malah tidak suka diancam, maka melontarkan kata–kata kejam dan pergi dengan tegas….
Sebenarnya saat merampas mobil dan membawa Mina pergi, hatinya merasa tidak rela. Dia melihat jendela kamar tidur utama di lantai dua melalui kaca spion tengah, merasa sedikit ragu…
Tapi dia tidak melihat sosoknya, Mina yang duduk di samping juga mendesaknya, maka dia melesat pergi.
Berhubung sudah dilakukan, maka tidak boleh berhenti….
Begitu mobil melesat keluar, maka tidak ada kesempatan untuk kembali lagi.
Berhubung sudah memilih jalan ini, maka hanya bisa melangkah dengan berani.
Sekarang, Dewi juga tidak bisa punya pemikiran lain lagi, hanya berharap bisa segera menyelamatkan Willy. Setelah menyelesaikan masalah Willy dan masih hidup, barulah dia akan bicara baik–baik pada Lorenzo. NôvelDrama.Org is the owner.
Saat memikirkan hal ini, Dewi menghela napas dalam–dalam ….
Dia menoleh dan melihat Mina yang duduk di sampingnya sudah tertidur.
Sebenarnya Mina terus mencemaskan masalah Willy, tapi kakinya terluka dan minum obat, maka ia mengantuk dan tertidur.
Dewi menyelimutinya, lalu bersandar di kursi dan termenung ….
Di benaknya masih memikirkan Lorenzo. Dia memaksakan diri untuk tidak memikirkannya, lalu mulai menganalisis bagaimana menangani masalah Willy.
Sebenarnya sekarang masalah ini benar–benar sangat sulit. Meski berhasil menyelamatkan Willy, tapi bagaimana dengan orang–orang yang berada di dalam kastel? Tidak mungkin membawa mereka semua keluar, ‘kan?
BaD <
Pokoknya, hanya bisa melindungi salah satu pihak.
Kalau mau, selamatkan Willy dan tidak peduli pada orang–orang di dalam kastel. Atau mengorbankan Willy dan menyelamatkan orang–orang di dalam kastel…. Saat memikirkan masalah ini, Dewi merasa kemampuannya sangat terbatas….