Bad 1130
Bad 1130
Bab 1130 Restu
Baiklah. Mama terlihat jauh lebih gembira sekarang. Dia lalu duduk dengan tegak dan menatap Sherin dengan sungguh–sungguh. “Mama, saya benar–benar menyukainya, dan dia juga menyukai saya. Iya, ini mungkin akan menjadi perdebatan, tapi kami aka menghadapinya bersama–sama.”
Sherin sejenak merasa terkejut. Oh ya. Dia berada dalam situasi yang sulit. Satu skandal saja sudah cukup untuk menghancurkan karier politiknya.
“Kamu harus memikirkannya matang–matang, nak. Kamu tidak hanya akan menarik banyak opini masyarakat jika kamu berhubungan dengan Raisa, tapi juga kehancuran politikmu,” dia memberinya nasehat sambil menggenggam tangannya erat. Rendra biasanya selalu bersikap cerdas. Mereka tidak pernah mengkhawatirkannya.
“Saya sudah memikirkannya matang–matang. Sekarang, saya butuh dukungan dari Mama. Dukungan dari semua orang.” Dia menatapnya dengan memohon tanpa suara. Dukungan dari kedua orang tuanya adalah hal yang paling dia butuhkan. Dia tidak peduli dengan opini masyarakat. Dia hanya peduli dengan opini keluarganya. Belongs to NôvelDrama.Org - All rights reserved.
“Kamu harus menyuruh Starla dan yang lainnya masuk sekarang.” Sherin pikir mereka harus membahasnya bersama–sama.
Rendra lalu membuka pintu. Semua orang terlihat cemas. Dia berkata, “Kalian masuklah.”
Starla masuk lebih dulu. Dia duduk di samping Sherin. “Bagaimana keadaanmu, Ma? Apa Mama merasa sakit atau tidak enak badan?”
“Mama baik–baik saja. Masalahnya ada pada adikmu.” Ucap Sherin sambil menghela nafas.
“Apa? Ada apa dengannya?” Starla segera menatap Rendra.
Rendra sejenak terdiam, dan dia lalu menatap Starla. “Saya ingin mengatakan sesuatu, tapi berjanjilah untuk tetap tenang.”
“Katakanlah.” Starla merasa terkejut, namun dia juga merasa penasaran. Rendra kali ini terlihat
serius.
“Saya… menyukai Raisa, dan saya ingin menjalin hubungan dengannya,” ucapnya dengan jujur.
Starla tercengang. Dia menatapnya dengan tidak percaya. Wirawan juga terlihat sama terkejutnya. Hanya Radit dan Anita yang tetap tenang, dan mereka saling bertukar pandangan. Oke, jadi semua anggota keluarga akan segera tahu.
“Apa? Kamu menyukai Raisa?” Starla bangkit dari duduknya dan mendekati adiknya. “Sejak kapan? Kenapa kamu menyukainya?”
Dia menatap Starla dengan serius. Sekarang, dia memutuskan untuk menyatakan cintanya untuk Raisa. “Saya selalu menyukainya dari dulu.”
Starla tertegun. Dia sudah menyukainya sejak mereka masih kecil? Tunggu. Saya tidak pernah menyadarinya.
“Apa dia tahu kalau kamu menyukainya, Rendra?” Tanya Wirawan dengan lembut.
“Mereka saling mencintai satu sama lain. Itu hubungan timbal balik,” ucap Anita.
Starla menatap mereka dengan terkejut. “Kalian sudah tahu?”
Radit menarik tubuh Anita ke dalam pelukannya dan menyela, “lya. Saya pernah bicara dengan Om Rendra sebelumnya. Anita baru saja mengetahuinya hari ini.”
Anita tersenyum kecil. Dia tahu kalau Starla tidak akan memarahinya, namun kenyataan kalau suaminya melindunginya membuatnya merasa senang.
Starla dan Wirawan saling bertukar pandangan, lalu Sherin menghela nafas. “Jangan beritahu Hardi tentang hal ini, atau pria itu akan ikut campur dan menentangnya.”
Rendra menoleh ke arahnya dan tersenyum. Itu berarti Mama sudah setuju.
“Raisa adalah gadis yang baik. Terkadang, saya merasa sedih jika memikirkan dirinya menikah nantinya. Saya tidak pernah menyangka seseorang di keluarga ini akan menyukainya,” ucapnya bercanda pada Rendra.
yang
akan
“Baiklah, jangan menggodanya. Dia lajang, gadis itu juga lajang, dan usia juga tidak menjadi masalah. Sekarang Raisa bisa bersama kita sepanjang waktu, sampai kita semua menua. Itu hal yang bagus.” Wirawan memaparkan alasannya.
Rendra menatap Wirawan dengan rasa bersyukur. Radit dan Anita saling melempar senyuman. Jadi keluarga ini akhirnya merestuinya.
“Oh, benar. Bagaimana saya akan memberitahu Clara dan suaminya tentang hal ini? Mereka mungkin berpikir kalau Rendra terlalu tua untuk Raisa.” Starla merasa dilema.