Bab 1133
Bab 1133
Bab 1133 Kesalahpahaman sudah Selesai
Raisa yang berada di dalam kamarnya juga terus menangis tersedu–sedu. Dia hanya bisa mengingat waktu yang dihabiskannya bersama Rendra. Lalu… dia kembali menangis. Content © provided by NôvelDrama.Org.
Dia tidak pernah merasa sangat putus asa di dalam hidupnya sebelumnya. Dia sekarang tengah berada dalam situasi yang sulit. Dia tidak tahu betapa bahagia dirinya jika dia berkencan dengannya, namun kehilangan pria itu benar–benar akan membuat jiwanya terluka.
Segalanya terasa berputar–putar, dan dunianya menjadi hening. Dia jatuh pingsan tanpa disadari oleh Siapapun.
Seseorang tiba–tiba memencet bel pintu.
Roni lalu bangkit. Dia terduduk, masih memikirkan siapa itu. Pria itu membuka pintu dan melihat ada Starla dan Wirawan di luar.
“Starla? Wirawan? Kenapa kalian datang kemari?” Roni merasa terkejut. Dia pikir mereka akan makan malam di kediaman Keluarga Hernandar.
Oke, ini terlalu canggung. Starla bertanya, “Apa Clara dan Raisa ada di rumah?”
Roni melirik ke arah rak sepatu. “Iya. Mereka ada di kamar mereka.”
“Bagus. Kami ingin membicarakan sesuatu.” Ucap Starla sambil tersenyum. Dia mendengar suara langkah kaki yang datang dari kamar. Clara turun sambil mengikat rambutnya. Dia terkejut karena Starla dan suaminya ada di sana.
“Apa yang terjadi padamu, Clara?” Starla menyadari mata temannya itu terlihat sembab. Dia terlihat pucat dan kelelahan.
Clara menghela nafas dan duduk di sofa. “Starla, saya ingin mengatakan sesuatu padamu, tapi kamu mungkin juga akan marah.
“Apa itu?”
“Ini tentang Raisa. Dia… Dia adalah gadis yang buruk sekarang.” Rasa bersalah mulai menghampiri Clara, dan dia menutup wajahnya dengan tangannya dan mulai menangis.
Roni menatap istrinya dengan bingung. “Clara, katakan saya apa yang ingin kamu katakan. Jangan menangis. Apa maksudmu bilang kalau dia adalah gadis yang buruk?”
Starla duduk di sebelah temannya dan menepuk punggungnya. “Katakan saja apa yang ada di pikiranmu, Clara. Raisa adalah gadis yang baik. Apa maksudmu dengan dia sudah berubah menjadi buruk?”
Clara terlalu malu untuk menatap Starla. Dia menundukkan kepalanya. “Starla, Raisa adalah anak yang sangat baik.”
“Saya tahu. Saya selalu berpikir kalau dia adalah seorang gadis yang baik dan berbudi luhur. Katakan saja apa yang sudah terjadi kepada kami. Jangan membuat kami takut!” ucapnya cepat.
“Iya, katakan saja apa yang sudah apa yang terjadi?” Roni juga ikut merasa terlejut.
Clara tidak bermaksud menyembunyikan apapun. Dia menghela nafas, “Di rumahmu tadi, saya… saya melihat Raisa mencium Rendra.”
Roni tertegun. Putri saya mencium wakil presdir itu?
Starla dan Wirawan saling bertukar pandangan. Ada keceriaan di mata mereka, namun Clara tidak menyadarinya. Dia segera berkata, “Saya akan memintanya untuk menjauh dari Rendra, Starla. Jangan khawatir.”
Starla tersenyum. “Itulah kenapa kami kemari, Clara. Apa kamu pernah berpikir kalau mereka mungkin saling menyukai satu sama lain?”
Clara menatap Starla dengan tidak percaya. “Apa maksudmu, Starla?”
“Rendra memberitahu kami kalau dia menyukai Raisa di rumah sakit tadi. Dia benar–benar menyukainya. Dia berharap kamu akan merestui hubungan mereka,” ucap Wirawan.
Pasangan Sayaka itu saling bertukar pandangan. Kabar itu membuat mereka sangat terkejut. Rendra menyukai Raisa? Mereka menyukai satu sama lain?
“Apa kamu bercanda, Starla? Maksud saya, Rendra adalah seorang wakil presdir, sedangkan Raisa hanyalah… Raisa.” Clara masih merasa tidak percaya.
Roni segera bertanya, “Sejak kapan hal itu terjadi? Kenapa Raisa tidak memberitahu kami?‘
“Mungkin saat dia tinggal bersama Rendra. Mereka jatuh cinta dan mungkin baru saja mulai berkencan,” jawab Starla dengan cepat.
Clara menyadari apa yang sedang terjadi. Dia menyesali semua hal yang dia ucapkan dan lakukan kepada Raisa. Jadi mereka saling mencintai. Itu bukan cinta sebelah pihak seperti yang saya pikirkan.